Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Produksi Tidak Realistis

Kompas.com - 13/09/2011, 14:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengusulkan target produksi minyak mentah siap jual atau lifting pada Rancangan APBN 2012 sebesar 950.000 barrel per hari.

Target itu diharapkan bisa tercapai dengan menggenjot produksi 20 kontraktor migas utama. Namun, anggota Komisi VII DPR RI Satya W Yudha, Selasa (13/9/2011), di Jakarta, menilai, target itu tidak realistis kalau hanya melaksanakan kegiatan produksi sebagaimana biasanya.

Untuk itu DPR meminta pemerintah utk memaksimalkan lapangan dan sumur-sumur tua. "Exxon Cepu harus memproduksi minyak sesuai janjinya, masalah downstream-nya atau hilir migas juga harus dibenahi," kata dia.

Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas juga diminta ekstra keras melakukan audit pengawasan lapangan-lapangan operasi. "Tujuannya, agar target menurunkan unplanned shutdown (gangguan produksi yang tidak direncanakan) hingga tinggal 10 ribu barrel per hari tercapai," ujarnya.

Menurut Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H Legowo, proyeksi lifting atau produksi pada APBN 2012 diusulkan sebesar 950.000 barrel per hari sebagaimana pada nota keuangan. Terkait hal itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan fasilitas produksi dari Blok Cepu.

Upaya lain adalah, optimalisasi lapangan yang beroperasi, mempercepat pengembangan lapangan baru pada blok-blok eksplorasi dan pengembangan lapangan yang tidak berproduksi. Namun diakui, masih ada sejumlah hambatan dalam meningkatkan produksi di antaranya pembebasan lahan, tumpang tindih lahan, izin lokasi dan pemanfaatan infrastruktur oleh pemda.

Kendala lain adalah ketidaksepahaman mengenai biaya operasi yang bisa ditagihkan ke negara atau cost recovery. Sementara itu Wakil Kepala BP Migas Hardiono dalam paparannya pekan lalu menjelaskan, pencapaian target produksi minyak tahun 2012 ditopang 20 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) utama.

Produksi minyak terbesar masih diharapkan dari PT Chevron Pacific Indonesia dengan target produksi maksimal 357.000 barel per hari. Kontribusi produksi minyak dan kondesat juga diharapkan dari PT Pertamina (EP) sebesar 135.000 barel per hari dan Total Indonesie E&P (Kaltim) sebesar 86.000 barel per hari.

Selanjutnya, target produksi ConocoPhillips Blok B (Natuna) sebesar 45.000 barel per hari. Selain 20 KKKS itu, menurut Hardiono, pemerintah mengharapkan ada tambahan produksi dari KKKS lain sebesar 59.130 barel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com