Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2011, 15:27 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Euro bergerak dalam kisaran ketat terhadap dollar dan yen pada Selasa (13/9/2011) menyusul penurunan curam sehari sebelumnya, tetapi pasar tetap menghindari risiko di tengah kekhawatiran atas kemampuan Yunani untuk menghindari default (gagal bayar) utang.

Euro menunjukkan ketahanan semalam setelah mencapai terendah baru 10-tahun pada 103,89 yen, karena saham AS rebound (berbalik naik) pada akhir perdagangan menjadi ditutup di wilayah positif menyusul laporan bahwa China mungkin datang untuk membantu zona euro.

Namun para pedagang mengatakan mata uang tunggal Eropa itu akan tetap di bawah tekanan karena berlanjutnya kekhawatiran paparan dari sektor perbankan terhadap utang negara Eropa yang bermasalah.

Euro diambil 1,3679 dollar AS di perdagangan Tokyo, sedikit berubah dari 1,3680 dollar AS di New York pada akhir Senin. Unit ini diperdagangkan pada 105,33 yen dibandingkan dengan 105,56 yen. Dollar AS sedikit melemah  menjadi 77,01 yen dari sebelumnya 77,15 yen.

Euro mendapat dukungan di New York pada Senin dari laporan "Financial Times" bahwa China yang kaya  kemungkinan datang untuk membantu zona euro dan membeli obligasi pemerintah Italia. Italia dilihat sebagai kemungkinan efek domino zona euro berikutnya untuk jatuh.

"Kabar bahwa China dalam pembicaraan untuk membeli utang Italia telah menenangkan pasar, ingat bahwa China mengurangi ketegangan Eropa di masa lalu melalui pembelian kembali utang Spanyol pada Januari," kata Emma Lawson dari National Australia Bank.

"Pelaku pasar terfokus pada apa yang China akan lakukan, karena hanya sebuah negara besar yang dapat mengambil risiko dan mengurangi  kekhawatiran pasar atas masalah utang Eropa,"  sebut Toshihiko Sakai, dealer senior di Mitsubishi UFJ Trust and Banking,  kepada Dow Jones Newswires.

"Der Spiegel" Jerman melaporkan pada Senin bahwa para pejabat kementerian keuangan Jerman sedang mempertimbangkan skenario yang mungkin Yunani kembali ke mata uang dram jika default.

Tapi penjabat membantah bahwa ini sedang dalam perencanaan, dan desakan Yunani  untuk bisa mengatasi kekurangan pendapatan dalam waktu empat bulan, membantu euro. "Tujuan kami sangat jelas: Kami ingin menstabilkan zona euro secara keseluruhan," juru bicara untuk Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert mengatakan kepada wartawan.      "Pasar fokus pada Eropa, bereaksi gugup untuk perbedaan kredit di kawasan daripada data ekonomi AS," kata Dai Sato, seorang dealer di Mizuho Corporate Bank.

Sato mengatakan euro akan tinggal di bawah tekanan kecuali masalah utang menunjukkan tanda-tanda lebih tenang, dengan sikap Jerman penting untuk menangani hal itu. "Penutupan singkat (short covering) euro karena berita bahwa Italia dan China sedang membicarakan tentang pembelian obligasi Italia bisa memudar," seorang dealer senior valas  di sebuah perusahaan sekuritas terkemuka Jepang mengatakan kepada Dow Jones.

"Dengan semua kekhawatiran zona euro, tidak ada alasan untuk agresif membeli euro," kata dealer.

Dollar AS menguat terhadap mata uang utama Asia lainnya, naik menjadi 1,2336 dollar Australia dari 1,2322 pada Senin, menjadi 1.095,40 won Korea Selatan dari 1.094,90 dan menjadi 29,45 dollar Taiwan dari 29,39.

Mata uang AS ini juga menguat menjadi Rp 8.623,75 Indonesia dari Rp 8.608,75, kemudian menjadi 42,80 peso Filipina dari 42,69 dan menjadi 30,14 baht Thailand dari 30,12.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com