Harga Gabah Naik Rp 600 Per Kg

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Rabu (14/9/2011) melaporkan, harga gabah kering giling (GKG) di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kenaikan harga dari harga Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 4.600 per kilogram.

Kenaikan harga g abah menyebabkan juga kenaikan harga beras di pasaran. Pedagang pengumpul saat ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan stok gabah. Kesulitan disebabkan petani masih menyimpan stok gabah, karena perubahan pola tanam akibat pengaruh cuaca.

Selain itu kenaikan harga gabah terjadi karena petani menunda musim tanam karena lahan areal persawahaan kekeringan.

Saat ini harga beras mengalami kenaikan, seperti beras jenis super merk Boboko, Haurgeulis, Dua Kelinci, dan APE semula Rp 7.000 per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp 8.000; beras IR kualitas I semula Rp 6.500 per Kg naik menjadi Rp7.500.

Selain itu, beras IR kualitas II dari semula seharga Rp 6.000 per kg, naik menjadi Rp 7.000; dan beras kelas sedang semula Rp 5.500 per kg kini naik menjadi Rp 6.500.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata Gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Agustus 2011 Rp 3.753,64 per kg, naik 5,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya Rp 3.565,32 per kg. Namun, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani pada Agustus 2011 justru turun menjadi Rp3.970,79 per kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya Rp3.997,17 per kg.

Penyebab kenaikan harga gabah itu disebabkan pan en sudah mulai habis, sehingga memasuki musim paceklik pada Oktober 2011-Januari 2012, saat petani mulai melakukan tanam kembali.