SINGAPURA, KOMPAS.com — Menjelang pertemuan dengan Federal Reserve Amerika Serikat, harga minyak di Singapura turun di bawah level 87 dollar Singapura per barrel. Harga minyak terpengaruh karena kalangan pedagang memprediksi pihak federal akan mengeluarkan stimulus untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Harga minyak produksi Benchmark, di New York Mercantile Exchange, Rabu (21/9/2011), untuk pengiriman Oktober turun 18 sen di level 86,74 dollar per barrel. Padahal, hari selasa harganya masih bertengger di level 86,92 dollar per barrel.
Di London, harga minyak mentah Brent di bursa ICE Futures, untuk pengiriman November, naik 9 sen menjadi 110,63 dollar. Selama dua hari pertemuan Federal Reserve AS, para investor akan mengamati secara serius.
Mereka berharap Fed segera mengumumkan rencana untuk menjual obligasi jangka pendek dan membeli treasury jangka panjang. Kedua langkah tersebut sering disebut kebijakan twist, yang tujuannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
"Ini secara teoretis dalam jangka panjang bisa menurunkan suku bunga," kata konsultan energi Cameron Hanover dalam sebuah laporan, seperti dikutip AP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.