Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Putuskan Gas Dialirkan ke Chevron

Kompas.com - 21/09/2011, 16:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Status gas sebanyak 100 juta kaki kubik (mmbtu) yang dialirkan ke Singapura, diputuskan dalam rapat yang digelar di Kantor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Maret 2011. Namun rapat itu tidak memerintahkan untuk mengekspor tambahan gas ke Singapura, melainkan diprioritaskan kepada Chevron.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Evita H Legowo, di Jakarta, Rabu (21/9/2011) dalam rapat kerja Menteri ESDM Ad Interim Hatta Rajasa dengan Komisi XI DPR RI, yang mengagendakan penetapan anggaran subsidi listrik 2012.

Menurut Evita, rapat digelar untuk mengatasi unjuk rasa akibat menurunnya pasokan gas ke beberapa industri penting yang mempekerjakan banyak tenaga kerja. Rapat tersebut meneliti neraca gas di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Namun, kemudian diputuskan tidak ada gas yang ditambahkan ke Singapura. Memang ada gas, tetapi gas itu digunakan untuk peningkatan produksi Chevron. Jadi kami alirkan ke Chevron untuk menjadi prioritas," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR RI, Effendi Simbolon, mengadukan laporan dari PLN Muara Tawar yang kekurangan pasokan gas sehingga merugi Rp 6 triliun, kepada Hatta Rajasa.

Ketika ditanyakan kepada PGN, rupanya ada gas sebanyak 100 mmbtu yang dialihkan ke Singapura, sehingga pasokan ke Muara Tawar berkurang. Ketika ditanya siapa yang memerintahkan ekspor gas tambahan ke Singapura itu, PGN mengaku hanya mengikuti keputusan pemerintah.

Hatta mengatakan, dia malah mendorong agar komitmen-komitmen pasokan gas lama dihentikan, demi menyelamatkan industri dalam negeri. Rapat koordinasi juga menyimpulkan ada pasokan gas yang terlalu besar ke Singapura, sehingga harus dihentikan.

Penghentian ditindaklajuti dengan pembentukan tim hukum yang dipimpin Menteri ESDM. Tim ini sekaligus bertugas menegosiasi kontrak pengiriman gas ke Singapura yang sudah berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com