Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan Rupiah Stabil

Kompas.com - 26/09/2011, 10:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Senin pagi bergerak stabil setelah pekan lalu mengalami tekanan tajam sehingga sempat melesat hingga menyentuh level Rp9.000 per dolar AS.

Nilai tukar mata uang rupiah yang di transaksi antar-bank di Jakarta Senin pagi bergerak menguat 10 poin ke posisi Rp 8.770 dibanding sebelumnya Rp 8.760 per dollar AS.

"Setelah mengalami tekanan tajam sehingga sempat melesat hingga menyentuh level Rp 9.000 per dollar AS, nilai tukar rupiah kembali bergerak stabil di level sekarang setelah BI terus menerus masuk dan mengintervensi pasar," kata analis pasar uang dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta.

Ia menambahkan, selain menjual valas dollar AS, BI juga membeli surat utang negara. Pada Kamis pekan lalu, BI membeli senilai Rp 1,7 triliun dari target indikatif Rp 5 triliun. "Tekanan pelamahan terhadap rupiah relatif lebih tajam dibandingkan dengan tekanan mata uang Asia lainnya, diduga karena kegiatan spekulatif dengan menggunakan instrumen non delivery forward (NDF) rupiah sehingga mempengaruhi harga spot kurs rupiah terhadap dollar AS," ujar dia.

Ia mengatakan, BI mendeteksi kegiatan NDF dan terus mengguyur pasar dengan menjual valas. Upaya BI ini berhasil menjinakan rupiah dan membawa kembali d ibawah level Rp 9.000 per dollar AS. "Keberhasilan ini memberi efek positif keyakinan investor terhadap pasar Indonesia, terlihat dari naiknya IHSG ditengah pelemahan indeks bursa Asia lainnya," kata dia.

Analis pasar uang dari Bank Saudara Rully Nova mengatakan, ke depan mata uang rupiah akan dapat bergerak menguat dikarenakan intervensi yang dilakukan BI. "Intervensi BI di pasar uang diperlukan agar rupiah dalam kondisi yang stabil," kata dia.

Ia mengatakan, setelah rupiah menyentuh level Rp 9.000 BI mengintervensi rupiah agar tetap terjaga di level Rp 8.700 hingga Rp 8.800. Ia mengemukakan, untuk menjaga rupiah BI telah menggunakan cadangan devisa hingga dua miliar dollar AS dari posisi 124,6 miliar dollar AS menjadi 122,6 miliar dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com