Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Indonesia Tergantung Dua Faktor

Kompas.com - 27/09/2011, 13:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi makro EC-Think Indonesia, Telisa Falianty, menyebutkan kondisi ekspor nasional tergantung pada harga komoditas dunia dan nilai tukar. "Dampak terhadap (ekspor) kita tergantung dari bagaimana harga komoditas dunia," ujar Telisa dalam diskusi yang diadakan oleh EC-Think Indonesia di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Selain itu, lanjut dia, kondisi ekspor juga tergantung pada tren nilai tukar. Dengan dua faktor tersebut, ia berpendapat, sektor yang dapat terkena imbas dari ketidakstabilannya adalah sektor tradable, seperti sektor pertanian. Sementara itu, sektor non-tradable, seperti sektor telekomunikasi dan sektor transportasi, cenderung tidak terpengaruh dari kedua faktor tersebut. Sebagai antisipasi, Telisa berpendapat agar pemerintah dapat meningkatkan produktivitas produk ekspornya.

Sementara itu, terkait dengan nilai tukar, kata dia, tidak bisa hanya dilihat satu level nilai tukar yang aman, misalnya di bawah Rp 9.000 per dollar AS, maka ekspor akan aman. "Sebetulnya memang yang aman tidak bisa hanya melihat nilai tukar kita (saja). Harus melihat relatif, tidak bisa melihat satu titik Rp 9.000 per dollar AS," tambah dia.

Menurut dia, pemerintah harus melihat nilai tukar riil yang efektif baik dengan mitra dagang dan pesaing. Jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemahnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tukar pesaing, produk Indonesia akan mendapatkan keuntungannya.

Sementara itu, untuk faktor harga komoditas internasional, pemerintah memang sulit untuk melakukan kontrol terhadap harga tersebut. Ini mengingat harga ditentukan di bursa-bursa berjangka dunia. Akan tetapi, Telisa berpendapat pemerintah harusnya mempunyai kebijakan untuk merespons guncangan dari harga komoditas internasional. "Inilah yang akan dibahas dalam forum G-20, di mana akan ada semacam aturan (terkait) pasar komoditas internasional ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com