Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naikkan Bea Impor Batik

Kompas.com - 03/10/2011, 14:26 WIB
Ester Meryana

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, meminta bea impor batik dinaikkan. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah untuk menyelamatkan batik lokal dari derasnya batik printing (cetak) impor.

"Ada tiga hambatan pokok yang memerlukan perhatian agar usaha kerajinan batik ini tidak merosot atau mati," ujar Bibit dalam acara peringatan Hari Batik Nasional dengan tema "Batik, Seribu Tahun Lagi," di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (3/10/2011).

Hambatan pertama, lanjut dia, yaitu bahan baku, khususnya kain. Selama ini kain didatangkan dari Solo dan Bandung. Kenaikan harga kain lebih cepat dari harga jual batik. "Sehingga tidak imbang," tambah dia.

Hambatan kedua, lanjutnya, adalah hadirnya batik printing (cetak) impor, khususnya dari China, dengan harga murah dan kualitas bagus. Kehadiran batik China mengancam produsen batik lokal.

"(Hambatan) yang ketiga (adalah) tenaga kerja yang tekun membatik semakin terbatas," tambah Bibit. Pembatik saat ini sudah berusia tua, sehingga perlu upaya kaderisasi.

Solusi lain, ia menyampaikan, perlu dibuka pasar baru.

Berdasarkan data Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya Jawa Tengah, dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebanyak 31 Kabupaten/Kota sudah mempunyai usaha batik, dengan 146 sentra kerajinan batik dan 11.391 unit usaha batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com