Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag Jajaki Bisnis ke Nigeria dan Ghana

Kompas.com - 03/10/2011, 14:54 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar bersama sejumlah pengusaha yang bergerak di bidang farmasi, makanan dan minuman olahan, kebutuhan rumah tangga, kelapa sawit, telekomunikasi serta keuangan, mengadakan kunjungan kerja ke Nigeria dan Ghana pada 25-28 September 2011 lalu .

Kunjungan ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan perdagangan, investasi dan kerja sama ekonomi antar kedua negara.

Berdasarkan rilis yang diterima Kompas, Senin (3/10/2011), Nigeria dan Ghana menjadi mitra dagang strategis. Nigeria merupakan pasar yang besar dan bertumbuh cepat, yaitu dengan GDP perkapita berdasarkan daya beli (Purchasing Power Parity GDP) lebih dari 2.000 dollar AS dan jumlah penduduk mendekati 160 juta.

Sektor migas merupakan penyumbang terbesar ekonomi Nigeria yang memberikan kontribusi hingga 95 persen dari seluruh pendapatan ekspor atau sekitar 80 persen dari GDP.

Nilai perdagangan bilateral tahun 2010 mencapai 1,2 miliar dollar, meningkat 72,9 persen dibanding pada 2009. Ekspor Indonesia ke Nigeria, yang seluruhnya adalah nonmigas, tercatat 316,9 juta dollar AS, naik 52,8 persen dari tahun 2009.

Sedangkan impor Indonesia tercatat 921,6 juta dollar AS , yang hampir seluruhnya adalah impor minyak dan gas. Komoditi nonmigas Indonesia utama di Nigeria, antara lain garmen, makanan dan minuman jadi, peralatan rumah tangga, peralatan kantor, elektronik, minyak goreng, kertas dan lain-lain.  

Pada kunjungannya di Accra, Ghana , selain menjalin kerangka kerja sama seperti di Nigeria, Wamendag juga menjajaki kemitraan dengan Ghana Cocoa Board. Ghana adalah produsen kakao kedua terbesar di dunia setelah Pantai Gading, dan diikuti Indonesia pada posisi ketiga.

Kerja sama antara Ghana dan Indonesia dalam bidang kakao itu diharapkan dapat semakin meningkatkan pembangunan perkakaoan di masing-masing negara, khususnya bagi Indonesia yang semakin d iarahkan kepada peningkatan nilai tambah, produktivitas dan kualitas. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com