Kupon ORI008 7,3 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Keuangan menetapkan besaran kupon obligasi negara ritel seri ORI008 yang akan diterbitkan pada 26 Oktober 2011 adalah di level 7,3 persen. Besaran kupon ini ditetapkan setelah mempertimbangkan rata-rata suku bunga deposito empat bank milik pemerintah. Pemerintah selalu menetapkan bahwa kupon ORI akan lebih besar dibandingkan dengan suku bunga deposito.

Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Seperti tujuh seri obligasi ritel sebelumnya, produk investasi ini diterbitkan Kementerian Keuangan khusus untuk investor individu, bukan untuk investor lembaga. Atas dasar itu, setiap warga negara Indonesia harus menunjukkan kewarganegaraannya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

Untuk memastikan penyebaran ORI008 ini lebih luas ke masyarakat, pemerintah membatasi maksimal pemesanannya, yakni Rp 3 miliar per orang. Setiap investor dapat memesan minimal Rp 5 juta per orang untuk obligasi yang pecahannya mencapai Rp 1 juta per unit ini.

Setiap orang yang tertarik menanamkan uang pada ORI008 diminta mulai mendekati agen-agen penjualnya pada masa penawaran, yakni 7 Oktober -21 Oktober 2011. Setiap pemesan akan dijatah pada 24 Oktober 2011. Mereka akan mendapatkan pembayaran kupon pada tanggal 15 setiap bulannya sehingga pembayaran kupon pertama akan diterima pemilik ORI008 pada 15 Desember 2011.

Adapun agen-agen penjual ORI008 adalah Citibank, ANZ Panin Bank, Bank Bukopin, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, dan Bank Mandiri. Selain itu, Bank Mega, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Pan Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.

Pembelian juga dapat dilakukan di perusahaan sekuritas seperti Ciptadana Securities, Danareksa Sekuritas, Kresna Graha Securindo, Lauthandana Securindo, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Secorinvest Central Gani, dan Trimegah Securities.