Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dry-Port Akan Bantu Pelabuhan Priok

Kompas.com - 10/10/2011, 15:39 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pelabuhan kering (dry-port) Jababeka, di Cikarang, Jawa Barat, diharapkan mengurangi beban akibat tingginya arus bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Bila terminal baru tak juga terbangun di Tanjung Priok, kawasan dry-port juga dapat dijadikan lapangan penumpukan sementara.

Luas lahan dry port Jababeka misalnya, dialokasikan seluas 70 hektar. Saat ini, Jababeka baru membangun lapangan penumpukan peti kemas (container yard) seluas 10 hektar. Gudang-gudang juga sudah dibangun, demikian pula fasilitas bea cukai. Lahan seluas 70 hektar itu, sebenarnya selisih sedikit dari luas Terminal Kalibaru tahap I seluas 77 hektar.

Pada akhir tahun 2011, diperkirakan dibongkarmuat enam juta unit peti kemas. Jadi volumenya berlipat ganda dari dekade lalu. Kita harus seri us memikirkan fasilitas cadangan prasarana pelabuhan, supaya Tanjung Priok tidak terjerat dalam kemacetan total, kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (persero), RJ Lino, Senin (10/10/2011) dalam Diskusi Port Development and Logistics-Bussiness Forum Indonesia-Netherlands .

Terminal Peti Kemas Jababeka di Cikararang, juga telah menginformasikan akan mengirim 216 peti kemas ukuran kaki (twenty foot equivalent units/TEUs) per hari. Di sisi lain, layanan kepabeanan dan cukai di Terminal Peti Kemas Darat oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan juga mulai berlaku per 1 April 2011

Pemberlakuan layanan kepabeanan di terminal peti kemas darat ini didasarkan pada Peraturan Dirjen Bea dan Cukai PER-5/BC/2011 tentang Tata Laksana Pemberitahuan Menifes Kedatangan Sarana Pengangkut d an Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut dalam Rangka Pengangkutan Barang Impor dan Barang Ekspor ke dan dari Kawasan Pabean di Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu

Persoalannya, akses kereta api pelabuhan dari dry-port Cikarang belum sampai tepi dermaga di Pelabuhan Tan jung Priok. Seharusnya, akhir dari perjalanan kereta api pelabuhan berakhir di areal antara Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja; tetapi pembangunannya masih terhambat pembebasan lahan.

Akibat belum terkoneksinya dry-port Cikarang dan Tanjung Priok dengan sempurna, maka masih ada penanganan kargo berganda, yang berpotensi menghambat kelancaran peti kemas atau jenis kargo lainnya untuk keluar-masuk pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com