Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Kecil Itu Buntukan Jalan

Kompas.com - 12/10/2011, 11:59 WIB
Anastasia Joice

Penulis

BRATISLAVA, KOMPAS.com — Para anggota parlemen Slowakia menolak rencana ekspansi dana talangan di zona euro. Padahal, sebelumnya sudah ada 16 negara anggota zona euro meratifikasi rencana tersebut.

Situasi politik dalam negeri Slowakia membuat parlemen tidak menyetujui ekspansi itu. Perhatian para pejabat dan investor di seluruh dunia tertuju kepada negara kecil di Eropa itu karena ekspansi dana talangan itu harus disepakati oleh semua anggota zona euro.

Slowakia menjadi negara satu-satunya di zona euro yang menolak meratifikasi. Sikap ini membuat jalan penyelesaian masalah utang di kawasan Eropa menjadi lebih sulit lagi. Pemerintahan Perdana Menteri Iveta Radicova jatuh pada Selasa (11/1/2011) kemarin setelah sebuah partai kecil di koalisinya menolak mendukung rencana ekspansi tersebut.

Pemerintah yang sudah akan selesai tugasnya ini masih berharap dapat mendukung rencana tersebut jika pejabat pemerintahan sementara mendapatkan dukungan dari partai oposisi.

Kebuntuan yang disebabkan oleh Slowakia ini juga membuat sulit para pemimpin Eropa yang akhir bulan ini akan mengungkapkan rencana baru penyelamatan zona euro. Padahal, paket ini sangat diharapkan dapat segera menjadi jalan keluar masalah utang Yunani, rekapitalisasi perbankan, dan memaksimalkan dampak dana talangan.

Slowakia, negara dengan populasi hanya 5,5 juta orang, menjadi penentu nasib keuangan di 17 negara dengan 332 juta penduduk, bahkan akan memengaruhi semua penduduk bumi ini. Indeks saham di Asia berjatuhan setelah mendengar keputusan dari parlemen Slowakia ini.

Para investor khawatir penyelesaian krisis utang di Eropa semakin lama semakin sulit dan berliku. Para anggota parlemen Slowakia mengatakan, sebenarnya parlemen menyetujui ekspansi Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa karena sebagian besar partai di parlemen mendukung langkah tersebut. Tetapi, Slowakia terlebih dahulu harus membereskan gejolak politiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com