Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTU Indramayu Diresmikan

Kompas.com - 12/10/2011, 15:50 WIB
Rini Kustiasih

Penulis

INDRAMAYU, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meresmikan pembangkit listrik tenaga uap I Jawa Barat, Rabu (12/10/2011). Pembangkit listrik dengan kapasitas 3 X 330 MW itu melengkapi proyek 10.000 MW tahap pertama yang dicanangkan sejak 2007.

Hatta dalam kesempatan itu mengatakan, terselesaikannya proyek itu merupakan pencapaian berharga dalam bidang kelistrikan Indonesia. "Semakin cepat penyelesaian proyek 10.000 MW, maka akan makin memperingan subsidi yang ditanggung pemerintah di bidang kelistrikan," katanya.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 6 persen per tahun, kebutuhan listrik menjadi hal yang elementer. "Untuk mengimbangi target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2014, PLN mesti menambah pasokan 3.000 MW per tahun," katanya.

PLTU 1 Jawa Barat mulai dikerjakan sejak tahun 2007 dengan kontraktor pelaksana dari konsorsium China National Mechinery Industry Corp(SINOMACH), China National Electric Equipment Corp(CNEEC), dan PT Penta Adi Samudera.

Nilai kontrak untuk pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan jenis batubara Low Rank Coal ini sebesar USD 696.734.419 dan Rp 1.497.545.476.343. Pendanaannya berasal dari Consortium of China Construction Bank, Kknsorsium bank lokal Indonesia dan APLN.

Nantinya, kebutuhan batubara untuk PLTU Indramayu diperkirakan mencapai 4,2 juta ton batubara per tahunnya. Kebutuhan batubara dipasok dari Kalimantan dan Sumatera yang disuplai oleh sejumlah perusahaan, diantaranya PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Bukit Asam, PLN Batubara dan PT Kideco Jaya Agung.

Nantinya listrik yang dihasilkan oleh PLTU Indramayu ini akan Disalurkan melalui jaringan 150 Kilo Volt (kV) ke Gardu Induk Sukamandi dan Kosambi untuk selanjutnya akan didistribusikan melalui jaringan interkoneksi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com