Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 2 Triliun untuk Pengambilalihan Inalum

Kompas.com - 15/10/2011, 18:49 WIB
Orin Basuki

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Pemerintah mulai mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk mengambil alih seluruh saham pusat peleburan aluminium terpadu di Sumatera Utara, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Sementara ini, dana yang disiapkan untuk tujuan itu mencapai Rp 2 triliun. Dana tersebut disiapkan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), sebuah badan layanan umum (BLU) yang beroperasi di bawah kendali Kementerian Keuangan.

Kepala PIP Soritaon Siregar mengungkapkan hal tersebut di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2011). Menurut Soritaon, pada 2012 nanti pihaknya mulai mengumpulkan dana sebesar Rp 2 triliun dari kebutuhan dana pembelian saham Inalum yang diperkirakan membutuhkan investasi senilai 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp 9.000 per dollar AS). Inalum akan habis kontraknya pada 2013.

"Kami sudah mendapatkan persetujuan DPR atas usul investasi sebesar Rp 3,2 triliun untuk 2012. Rencana kami Rp 1,2 triliun untuk pembiayaan infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, dan jembatan, sisanya Rp 2 triliun buat mengangsur pembelian Inalum," kata Soritaon.

Untuk menutup kekurangan dana investasi yang dibutuhkan nanti, menurut Soritaon, pada 2013, PIP akan meminta penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun lagi dari pemerintah. "Kenapa dicicil? Soalnya kalau langsung pada saatnya nanti harus disiapkan sekaligus, pasti lebih berat," ungkapnya.

Kendati baru akan digunakan tahun 2013 nanti, ketika kontrak karya habis, Soritaon memastikan dana "tabungan" sebesar Rp 2 triliun yang disiapkan itu tidak akan menganggur. "Kami bisa menginvestasikannya ke saham, SUN, ORI, atau yang lancar likuditasnya agar sewaktu digunakan mudah dicairkan," tuturnya.

Sebagai gambaran, saat ini proses pengambilalihan saham 58,8 persen PT Inalum milik konsorsium Jepang masih dalam tahap audit oleh tim yang dipimpin Menteri Perindustrian MS Hidayat. Audit yang dilakukan tim Kemenperin tersebut menyangkut tiga aspek, yakni audit finansial, audit peralatan, dan audit manajemen.

Audit ini sangat penting sebelum nantinya 100 persen saham PT Inalum diambil alih oleh Pemerintah RI. Adapun soal teknis keterlibatan 10 kabupaten/kota untuk memiliki saham PT Inalum akan dibicarakan setelah audit selesai, termasuk keterlibatan Pemerintah Provinsi Sumut dan kabupaten/kota sekitar Danau Toba dan Asahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com