PARIS, KOMPAS.com - Para pemimpin Eropa diberi waktu hingga 23 Oktober 2011 untuk membuat strategi detail terkait upaya meredam krisis utang pemerintah mereka.
Ultimatum ini diberikan karena jika krisis utang Eropa tidak bisa diredam maka itu akan membahayakan ekonomi dunia. Seperti diketahui, 20 menteri keuangan dari negara-negara kelompok G-20 bertemu di Paris pekan lalu.
Seperti dilaporkan Bloomberg dari Paris, Senin (17/10/2011), pertemuan ini dilakukan untuk mencegah kegagalan Pemerintah Yunani membayar utangnya, mencegah pengeringan likuiditas perbankan, dan menangkal penularan krisis ke level yang lebih parah. Mereka menetapkan batas waktunya pada 23 Oktober 2011 bersamaan dengan pertemuan para pemimpin Eropa di Brussels.
"Risiko terjadinya krisis akan meningkat secara dramatis setelah Eropa gagal mencapai sasaran yang mereka siapkan sendiri," ujar Menteri Keuangan Kanada, Jim Flaherty, seusai pertemuan yang berakhir pada 15 Oktober 2011.
Ketidakmampuan pembuat kebijakan di Eropa dalam mencapai sasaran konsensus telah mendorong Pemerintah Yunani ke tepi jurang kegagalan bayar utang, dan membawa kawasan Eropa mendekati resesi. Sempat muncul optimisme sebelum pertemuan G-20 itu, dan ini telah menolong perbaikan Indeks MSCI Global (indeks yang menghimpun 1.600 saham di dunia) pada minggu ketiga Oktober. Padahal, sebelumnya sempat melorot 9 persen.
"Pertemuan Brussels nanti berpotensi memutar situasi ke kondisi positif dalam sejarah, namun situasi juga bisa dengan mudah berbalik menjadi katalis pemburukan kondisi," ujar Kepala Ekonom Morgan Stanley, Joachim Fels di London.
Seperti diketahui, upaya menolong perekonomian Eropa telah dipersiapkan dalam beberapa langkah. Pertama, memangkas (mengampuni) obligasi Yunani sebanyak 50 persen. Kedua, menyiapkan dana siaga pendukung untuk bank dengan dana 440 miliar euro (setara 611 miliar dollar AS) yang merupakan dana darurat yang dikenal dengan Fasilitas Stabilisasi Keuangan Eropa.
"Seluruh rencana sudah mengandung elemen-elemen yang benar. Namun, mereka (Uni Eropa) memiliki banyak pekerjaan untuk membangun strtategi dan membuat langkah-langkah strategisnya," ujar Menteri Keuangan Amerika Serikat, Timothy F. Geithner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.