JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Didik J Rachbini mengatakan, pergeseran Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu hanyalah menunjukkan aspirasi publik yang tidak terakomodasi. Petani kentang, misalnya. Tekanan petani seharusnya juga disikapi dengan memperbaiki sektor pertanian.
"Mulai dari memperkuat riset hingga bentuk-bentuk keberpihakan terhadap petani," kata Didik dalam diskusi "Politik Pertanian" di kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Selasa (18/10/2011).
Didik mempertanyakan mengapa petani tidak diproteksi dan mengapa pula kebijakan pemerintah lalai terhadap masalah ini?
Didik menunjukkan contoh yang terjadi di Jepang. Petani Jepang sangat dilindungi pemerintahnya. Hal ini terjadi karena petani beras melakukan kontrak dengan partai LDP sejak lama agar petani dilindungi, khususnya komoditas beras. Negara Eropa pun melakukan proteksi terhadap produk pertanian, bahkan memberikan subsidi pertanian.
Yang mengherankan, kata Didik, anggaran yang dialokasikan dari APBN untuk sektor pertanian sebenarnya mencapai hampir Rp 10 triliun. Negara kiranya perlu merevaluasi kebijakan sektor pertanian agar bukan jangka panjang diselesaikan dengan impor. Cukuplah jangka pendek saja yang bisa diselesaikan dengan impor, tetapi syukur-syukur pula jangka pendek juga bisa diselesaikan tanpa impor khususnya produk pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.