Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan, Seorang yang "Nothing to Lose"

Kompas.com - 19/10/2011, 11:32 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada A Tony Prasetiantono menilai, penempatan Dahlan Iskan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara merupakan hal tepat. Pasalnya, mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ini mempunyai pengalaman korporasi yang panjang.

"(Menteri) sebelumnya, tidak punya sentuhan korporasi karena BUMN harus dikelola secara korporasi," ujar Tony kepada Kompas.com via telepon, Rabu (19/10/2011).

Menurut Tony, Dahlan punya pengalaman korporasi di perusahaan media Jawa Pos. Ia berhasil memimpin perusahaan tersebut dari nol sampai punya usaha macam-macam. Tony berujar, pengalamannya di PLN membantu dia mengetahui bagaimana mengelola BUMN. "Dahlan Iskan, seorang yang nothing to lose. Bahasa sederhananya, dia sudah kaya. Jadi tidak perlu takut ada intervensi dari siapa pun," ungkap dia, yang menyebutkan Kementerian BUMN sering terlihat diganggu oleh partai politik.

Untuk diketahui saja, pria kelahiran Magetan (Jawa Timur) ini dibesarkan dalam kondisi serba kekurangan. Namun kini, kekayaannya tercatat di LHKPN KPK mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar yang terhitung sejak 30 Maret 2010. Harta pemilik grup media Jawa Pos ini terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com