Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diremehkan, Jero Wacik Jawab dengan Kinerja

Kompas.com - 19/10/2011, 14:44 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyadari adanya pihak yang meragukan kapasitasnya memimpin salah satu kementerian yang dikenal paling "basah" tersebut.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, atas hal tersebut, dirinya akan menjawabnya dengan kinerja. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini mengaku akan bekerja sekuat tenaga. Ia mengatakan, ketika ia ditunjuk sebagai Menbudpar, komentar yang ia terima kurang lebih sama dengan opini publik yang meragukan kemampuannya menjadi menteri.

"Saya dengarkan, senyum, dan resapi. Persepsi awal masyarakat itu, ya, sudahlah. Namanya kita menteri di era reformasi dan demokrasi. Kita mesti tabah mendengarkan kalimat itu. Saya tentu akan jawab dengan kerja," kata Jero seusai mengikuti pidato kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/10/2011).

Jero menambahkan, kondisi Kemenbudpar, yang saat ini menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah banyak berkembang dibandingkan tahun 2004. Saat ini, politisi asal Bali ini mengaku akan konsentrasi menyusun program kerja 100 hari.

Ditanya soal target produksi minyak mentah siap jual atau lifting minyak, alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (bukan perminyakan seperti tertulis sebelumnya, red) ini hanya mengatakan, "Saya tidak pernah optimistis. Kita mesti lihat semua dan hari ini kita serah terima semua," kata Jero.

Salah satu tantangan Jero adalah mencapai target lifting minyak. Pada tahun ini, pemerintah memiliki target lifting minyak sebanyak 950.000 barel per hari (PBH). Namun, realisasinya masih di bawah 930.000 BPH.

Ketika menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU APBN 2012 dan Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR RI pada 16 Agustus 2011, Presiden Yudhoyono menargetkan 950.000 BPH pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com