Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Tidak Menentu, Indeks Jeblok

Kompas.com - 20/10/2011, 17:34 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta pada akhir perdagangan Kamis (20/10/2011) ditutup melemah 63 poin atau 1,7 persen menjadi 3.622,77. Nilai transaksi hari ini tidak terlalu besar, sekitar Rp 3,3 triliun.

Semua sektor saham menurun. Indeks LQ 45 ditutup turun 12,739 poin atau 1,94 persen menjadi 641,276. Indeks Kompas100 turun 15,54 poin menjadi 823,42. Pada perdagangan hari ini, para investor asing membukukan penjualan neto sebesar Rp 212,6 miliar. Sementara pasar global melemah pada perdagangan hari ini.

Penurunan terjadi setelah tersiar kabar para pemimpin Eropa masih berselisih tentang rencana penyelamatan zona euro dari krisis. Pemeringkat internasional lainnya, Standard & Poor's, memangkas peringkat utang luar negeri Slovenia yang kondisi finansialnya dinilai semakin tergerus sejak krisis tahun 2008.

Indeks di pasar saham Eropa dibuka melemah. Indeks FTSE100 turun 1 persen menjadi 5.398,42. Indeks Jerman, DAX, turun 0,9 persen menjadi 5.858,12 dan indeks CAC 40 turun 1,2 persen.

Demikian pula dengan indeks di pasar Asia. Indeks di pasar Asia sebagian besar ditutup melemah. Indeks Nikkei 225 turun 1 persen menjadi 8.682,15. Angka ini merupakan terendah sejak dua pekan terakhir. Indeks Hangseng Hongkong turun 1,8 persen menjadi 17.983,10 dan indeks Kospi Korea turun 2,7 persen menjadi 1.805,09. Indeks di Taiwan, Singapura, India, dan Australia juga ditutup melemah.

Persoalan di Eropa dalam pekan ini membuat para pelaku pasar khawatir. Di Yunani sedang dilakukan sidang parlemen untuk memutuskan tentang usulan program penghematan pemerintah. Pasar saham AS melemah setelah tersiar kabar bahwa Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan bahwa Jerman dan Perancis menemui jalan buntu mengenai bagaimana memperluas peran dana talangan Eropa.

"Semua orang menantukan pertemuan para pemimpin Eropa dan bagaimana mereka memberikan jalan keluar mengenai krisis Eropa," ujar Lee Kok Joo, Kepala Riset pada Phillip Securities di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com