Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba BCA Naik 25,3 Persen

Kompas.com - 24/10/2011, 18:32 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama Januari hingga September 2011, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatat kenaikan laba bersih sebesar 25,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan persentase tersebut, kenaikan laba bersih tercatat sebesar Rp 7,7 triliun, naik dari Rp 6,1 triliun pada periode yang sama tahun 2010.

Hasil serupa juga terjadi pada portofolio kredit yang tercata sebesar Rp 176,3 triliun per akhir September 2011. Angka tersebut naik sebanyak 27 persen dari posisi tahun lalu sebesar Rp 138,9 triliun. Kenaikan ini didorong oleh kuatnya permintaan kredit komersial dan konsumer.

"Selama sembilan bulan pertama 2011, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan yang solid dalam penyaluran kredit maupun aktivitas perbankan transaksional," ujar Presiden Direktur PT BCA Tbk, Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (24/10/2011).

Menurut Jahja, portofolio kredit meningkat di semua segmen karena didukung oleh lingkungan usaha yang kondusif, permintaan nasabah yang kuat dan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Ini diperlihatkan dengan kredit komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 33,7 persen (year on year) menjadi Rp 70,2 triliun per September 2011.

Sementara, kredit konsumer tumbuh 28,2 persen menjadi Rp 44,1 triliun, yang didukung oleh kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). KPR sendiri tumbuh 41,4 persen menjadi Rp 23,8 triliun, sedangkan KKB naik 23,2 persen menjadi Rp 15,9 triliun. Dan, kredit korporasi tumbuh 19,3 persen menjadi Rp 62 triliun, yang didorong oleh kuatnya permintaan dari sektor rokok dan tembakau, pembiayaan konsumen, baha bangunan dan konstruksi, dan sektor perkebunan dan pertanian pada kuartal ketiga 2011.

Terkait dengan kredit, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tumbuh signifikan sebesar 58,3 persen pada September tahun ini. Dan, rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga dengan persentase sebesar 0,5 persen dengan rasio cadangan tercatat sebesar 350,3 persen terhadap total NPL.

Sementara itu, DPK bank swasta ini tumbuh 14,6 persen (year on year) menjadi Rp 301,3 triliun per akhir September. Adapun komposisinya terdiri dari dana rekening transaksional, yakni tabungan dan giro, sebesar 77,7 persen dari total DPK.

"Bisnis perbankan transaksional BCA menunjukkan kinerja yang konsisten sehingga mampu memperkokoh basis dana pihak ketiga," tambah Jahja.

Ke depannya, ia pun menyampaikan, BCA akan tetap konsisten mengembangkan usaha dalam menyalurkan kredit dan memperkuat kapabilitas di bidang relationship banking dnegan bertumpu pada keunggulannya sebagai bank transaksi yang dominan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com