Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Rancang Aturan Pelatihan Pemagangan Perusahaan

Kompas.com - 26/10/2011, 18:31 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Dari 200.000 perusahaan di Indonesia, hanya 20-an perusahaan yang dinilai bagus menjalankan pelatihan pemagangan bagi siswa lulusan SMK. Pemerintah tahun ini akan merancang aturan hukum perihal kewajiban perusahaan , terutama perusahaan tambang, yang harus memiliki pelatihan pemagangan.  

"Perusahaan dalam negeri yang mengadakan program magang hanya 2.140 perusahaan, sedangkan perusahaan luar negeri sebanya 1.269 perusahaan. Baru 20 perusahaan yang bagus melakukan. Bahkan, dari 20 perusahaan itu, yang benar-benar bagus- sistematis hanya 10-15 perusahaan," ujar Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Rabu (26/10/2011).  

Demikian disampaikan Muhaimin saat meninjau pusat pelatihan pemagangan PT Thiess Contractor Indonesia dan PT Hexindo di Balikpapan, Kalimantan Timur. Muhaimin terkesan dengan PT Thiess , perusahaan multinasional yang menyediakan jasa terpadu di bidang pertambangan, konstruksi sipil, dan migas ini.

Ia bahkan menyebut pelatihan pemagangan PT Thiess yang terbaik se-Indonesia, dan konsepnya akan dijadikan model yang diinginkan dan dikembangkan pemerintah.

Pelatihan pemagangan di PT Thiess berjalan sejak 1992 dengan total sudah menampung 1.054 pemagang. Mereka adalah lulusan SMK se-Indonesia. Tahun ini, dilatih 100 pemagang. PT Thiess menjalankan pelatihan pemagangan selama 4 tahun, dengan pilihan tiga jurusan, yakni alat berat , autoelektrik dan pengelasan. Setelah lulus, mereka mengantongi Sertifikat III Australian Standar.

Sertifikat ini diakui secara internasional untuk menunjukkan skill bidang tertentu. Dalam pertambangan misalnya, ada 3.000-an alat berat, dan banyak perusahaan yang kekurangan tenaga spesialis untuk meng-handle peralatan-peralatan tersebut, kata Alusiansyah, Senior Technical raining Super Intendent PT Thiess.

Muhaimin menambahkan, semua perusahaan pertambangan, kalau perlu harus melakukan pemagangan, sehingga transfer iptek, pengelolaan SDM, terjadi berkelanjutan. Ketika Presiden dan Wapres bertemu dengan perusahaan besar nasional beberapa pekan lalu, ada berkomitmen be rsama menselaraskan, dunia pendidilan dan dunia kerja.  

Nampaknya tak cukup komitmen, tapi harus dengan aturan. Pelatihan pemagangan perlu untuk meningkatkan skill sehingga mudah terserap ke dunia kerja . Perusahaan pun mendapat tenaga kerja berkualitas, kata Muhaimin yang memastikan segera membahas bersama Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan.  

Berdasarkan data Kemenakertrans, program pemagangan dalam negeri pada 2009- September 2011 mencapai 37.019 . Dari jumlah itu, tahun 2009 sebanyak 13.053, tahun 2010 sebanyak 14.006 orang, dan 2011 sebanyak 9.960 orang. Sedangkan magang di luar negeri tahun 2009 September 2011 mencapai 5.752 orang. Dengan rincian, tahun 2009 sebanyak 1.890 orang, 2010 sebanyak 2.192 orang dan 2011 1.670 orang.     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com