Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Usaha Indofood Rp 5,18 Triliun

Kompas.com - 28/10/2011, 17:49 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) memperoleh laba usaha Rp 5,18 triliun untuk periode sembilan bulan sampai 30 September 2011, atau naik 11,7 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,64 triliun.

Adapun total penjualan bersih Indofood naik 19,3 persen atau sebesar Rp 33,77 triliun. Direktur Utama dan CEO Indofood Anthoni Salim, Jumat (28/10) di Jakarta menyatakan kegembiraannya atas kinerja perusahaan yang positif.

"Kondisi perekonomian yang baik telah memberikan peluang sekaligus tantangan bagi kami," katanya.

Pertumbuhan itu juga didukung oleh ketangguhan bisnis model yang dimiliki Indofood. Dijelaskan bahwa hingga 30 September 2011 Indofood membukukan penjualan bersih sebesar Rp 33,77 triliun, tumbuh 19,3 persen dibanding pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 28,31 triliun.

Pertumbuhan penjualan yang positif itu didukung empat kelompok usaha strategis yakni produk konsumen bermerek (CBP), Bogasari, agrisbisnis dan distribusi Masing-masing memberikan kontribusi 42 persen, 26 persen, 24 persen, dan 8 persen.

Grup CBP yang terdiri dari divisi mi instan, dairy, penyedap makanan, makanan ringan, serta nutrisi dan makanan khusus mencatatkan total pertumbuhan nilai penjualan 7 persen, didukung pertumbuhan penjualan di seluruh divisi.

Grup Bogasari membukukan peningkatan total nilai penjualan 16,5 persen, terutama disebabkan naiknya harga jual rata-rata tepung terigu seiring dengan kenaikan harga gandum dunia.

Grup agribisnis terus membukukan total pertumbuhan nilai penjualan yang kuat sebesar 43,7 persen, disebabkan kenaikan volume penjualan produk kelapa sawit dan produk minyak goreng dan lemak nabati, serta kenaikan harga CPO dan karet.

Grup distribusi juga mencatatkan peningkatan total nilai penjualan sebesar 11,7 persen antara lain didorong oleh pertumbuhan penjualan Grup CBP. Laba kotor naik 4,5 persen menjadi 9,58 triliun dibanding tahun lalu Rp 9,17 triliun.

Meski begitu, margin lama kotor turun menjadi 28,4 persen dari sebelumnya 32,4 persen, terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku. Laba usaha yang tumbuh 11,7 persen karena naiknya laba kotor serta turunnya beban operasional.

Meski begitu, marjin laba usaha turun menjadi 15,3 dari 16,4 persen seiring turunnya marjin laba kotor. Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,4 persen menjadi Rp 2,32 triliun dari Rp 2,25 triliun. Adapun core profit naik 6,8 persen menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 2,22 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com