Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Tak Ada Impor Garam, Jika..

Kompas.com - 03/11/2011, 13:12 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad mengatakan, stop impor garam konsumsi masih berlangsung hingga kini. Pada tahun 2012 mendatang, jika cuaca tak ekstrim, maka impor garam seharusnya tidak dilakukan.

"Kebijakan terakhir yang diputuskan di rapat tingkat menteri dipimpin Pak Hatta Rajasa (selaku Menko Koordinator Bidang Perekonomian) dan dihadiri oleh media massa juga setelah itu, masih pada posisi stop impor garam konsumsi. Kita akan menghitung kembali (kebutuhan garam konsumsi)," ujar Sudirman, dalam simposium garam di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/11/2011).

Saat ini, lanjut dia, produksi garam konsumsi telah lebih dari 800 ribu ton. Tahun ini, target produksi garam sebesar 1,4 juta ton. Sementara, impor garam telah mencapai 923 ribu ton. Sehingga, total persediaan garam nasional bisa mencapai 2,3 juta ton. Dengan kebutuhan garam paling tinggi sebesar 1,6 juta ton, maka ada surplus sekitar 700 ribu ton.

"(Surplus sebesar) 700 ribu ton ini (bisa) dipakai untuk memenuhi kebutuhan domestik di semester I-2012," tambah Sudirman.

Surplus tersebut bisa dipakai dengan kondisi petani tidak berproduksi, misalnya saja karena musim hujan. Ia mengungkapkan, petani bisa berproduksi kembali di semester II tahun 2012.

"Jadi kalau tidak ada situasi yang sangat ekstrim tentang cuaca seharusnya tidak ada impor garam konsumsi di 2012," tegas Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com