Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Perketat Likuiditas

Kompas.com - 03/11/2011, 16:16 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan nasional mulai melakukan pengetatan likuiditas dengan mengkonsolidasikan dana-dana, terutama valuta asing, dari semua sumber, termasuk dari debitur.

Langkah ini dilakukan sebagai reaksi atas pemburukan krisis keuangan di Uni Eropa yang ditandai dengan bingungnya pelaku pasar modal terhadap sikap Perdana Menteri Yunani George Papandreou yang melangkah mundur dengan menggelar Referendum penolakan atau menerima bantuan Uni Eropa senilai 130 miliar euro.

"Semua bank melakukan koordinasi, sebab tidak ada bank yang bangkrut karena mengucurkan kredit terlalu banyak, tetapi bank bisa bangkrut jika kekurangan likuiditas," ungkap Direktur Treasury dan Financial Institusional Bank Negara Indonesia (BNI) Adi Setianto di Jakarta, Kamis (3/11/2011) dalam diskusi Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi dan Moneter tentang Menakar Kekuatan Indonesia dalam Menghadapi Krisis Lanjutan.

Menurut Adi, salah satu langkah yang dilakukan BNI untuk mengamankan likuiditasnya adalah dengan bekerjasama dengan pasar modal. Proyek-proyek yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang akan mendapatkan kredit talangan yang jatuh tempo 1-2 tahun dari BNI, adapun kebutuhan pembiayaan selanjutnya akan ditanggulangi oleh pasar modal.

"Prinsipnya sekarang adalah likuiditas adalah dewa bagi perbankan. Sebagai dampaknya, bank menjadi sangat selektif dalam memberikan kredit kepada debitur. Biasanya, kami membebankan ongkos risiko kredit kepada debitur, namun dengan adanya ketidakpastian saat ini, kami juga mematok likuiditas premium. Selain itu, kami dorong pembiayaan dalam negeri, ketimbang pembiayaan luar negeri, sehingga valuta asing bisa kami hemat," ujar Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com