Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Perusahaan Eropa Ngotot Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 03/11/2011, 17:15 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha asal Eropa berusaha mempertahankan eksistensi bisnis mereka, dengan cara mencari lokasi yang tepat untuk mengembangkan usahanya pascakrisis utang yang saat ini belum memperlihatkan jalan keluar di benua itu, terutama di Yunani.

Perusahaan-perusahaan itu berniat berlari lebih kencang untuk meminimalkan dampak krisis di Eropa. Namun upaya itu tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah negaranya, yang sedang sibuk mengurus antisipasi pemburukan ekonominya.

"Perusahaan Eropa itu lebih memilih Indonesia ketimbang China atau India. Ini adalah peluang bagi Indonesia untuk menarik investor lebih banyak. Saya sudah dua kali diundang para pelaku usaha Eropa, untuk menjelaskan kondisi dan prospek berinvestasi di Indonesia," ujar Deputi Bidang Perdagangan dan Industri, Kementerian Koordinator Perekonomian, Edy Putra Irawady di Jakarta, Kamis (3/11/2011).

Ia mengemukakan itu saat berbicara dalam diskusi Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi dan Moneter tentang Menakar Kekuatan Indonesia dalam Menahan Krisis Lanjutan.

Menurut Edy, korporasi Eropa berebutan untuk masuk ke Indonesia, terutama ke Jawa, antara lain dari industri farmasi, obat-obatan, perkapalan, dan manufaktur umum dari Norwegia.

Menurut Edy, fenomena kengototan pelaku usaha Eropa untuk menjajagi investasi di Indonesia terjadi, akibat kebijakan korporasi dan kebijakan pemerintahnya tidak selaras. Mereka tidak sekadar mencari pasar untuk produknya, tetapi mencari tempat yang layak untuk dijadikan basis produksi.

"Banyak perusahaan yang ingin mencoba investasi di Indonesia, namun mereka belum faham Indonesia. Atas dasar itulah perlu penjelasan berulang kali. Kebanyakan mempertanyakan apa yang akan mereka dapatkan, jika mereka berinvestasi di Indonesia. Butuh 'welcome drink' (insentif yang memberikan keringanan pajak bagi investor baru selama usahanya belum menghasilkan)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com