Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Hongkong Tanamkan Modal di Industri Singkong

Kompas.com - 08/11/2011, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Hongkong, Nest Fortune Limited, menanamkan investasi pengembangan industri singkong sebesar enam juta dollar AS di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama pengembangan tepung singkong atau "MOCAF" (modified casava flour) tersebut, ditandatangani dari CEO Nest Fortune Ltd William Yeung dan Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Marwah Daud, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/11/2011).

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Euis Saedah, mengatakan proyek kerja sama dengan perusahaan tersebut akan menjadi model pengembangan industri hilir berbasis singkong. "Pengusaha Hongkong itu akan membangun industri tepung singkong dari hulu ke hilir di atas lahan seluas 6.000 hektare," paparnya.

Ditambahkan Ketua MSI Marwah Daud, pengembangan industri singkong skala kecil dan menengah juga akan dilakukan dan telah banyak dilakukan di daerah lain seperti Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Sulawesi.

Sementara itu, Menperin MS Hidayat pada pembukaan internasional tentang industri singkong kecil dan menengah se-ASEAN itu,  mengatakan sebagian besar negara-negara di ASEAN merupakan produsen singkong, namun pemanfaatannya sebagian besar masih untuk pangan domestik. "Hanya Thailand yang mengekspor sebagian besar produksi singkongnya, terutama ke China sebagai pengimpor terbesar," kata Hidayat.

Thailand dan China, lanjut dia, telah memanfaatkan singkong untuk keperluan industri, di samping pangan. Singkong, mampu menghasilkan tepung sebagai alternatif pengganti tepung terigu, dan harganya lebih murah 40-60 persen dibandingkan terigu. "Selain untuk tepung, singkong juga bisa dimanfaatkan untuk industri seperti tekstil, kertas, lem, kayu lapis, farmasi, dan biofuel," ucap Hidayat.

Ia berharap ada forum bagi komunitas masyarakat singkong di ASEAN untuk mengembangkan komoditas tersebut. Indonesia dan Thailand, lanjut dia, menjadi negara produsen singkong terbesar di ASEAN.

Sedangkan di dunia, berdasarkan data FAO, Indonesia merupakan produsen singkong terbesar ketiga setelah Nigeria dan Thailand. Rata-rata produksi singkong di Indonesia mencapai sekitar 20 juta ton per tahun dari lahan sekitar 1,2 juta hektare pada 2005-2009.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com