Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Tawarkan Kunci bagi ASEAN

Kompas.com - 08/11/2011, 15:52 WIB
FX. Laksana Agung S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan volume dan kualitas investasi menjadi salah satu kunci bagi negara-negara ASEAN untuk menjaga pertumbuhan ekonominya dalam jangka menengah maupun panjang. Hal itu menuntut perbaikan signifikan dalam tiga hal, yakni infrastruktur, institusi, dan sumber daya manusia.

Demikian disampikan Director Managing World Bank Sri Mulyani Indrawati pada acara The 8th ASEAN Finance Ministers' Investor Seminar di Jakarta, Selasa (8/11/2011). Acara bertajuk "Growth and Resiliency - The ASEAN Story" tersebut dihadiri sembilan menteri keuangan negara-negara ASEAN dan sejumlah investor.     

Menurut Sri Mulyani, investasi adalah tema yang relevan untuk kebutuhan negara-negara ASEAN. Secara umum, fundamental ekonomi ASEAN relatif baik ini tampak dari cukup besarnya tingkat tabungan baik pemerintah maupun individual. Sementara APBN negara-negara ASEAN juga relatif sehat.

Namun demikian, mantan menteri keuangan tersebut melanjutkan, investasi di ASEAN meski berangsur-angsur meningkat sejak krisis 1997 tetapi belum sepenuhnya pulih. Ini  terjadi baik di Malaysia, Thailand, maupun Indonesia.

"Jadi kuncinya untuk ASEAN, termuasuk Indonesia adalah bagaimana tidak saja menaikan tingkat investasi tapi juga kualitasnya karena tingkat investasi dan kualitas investasi akan menentukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Sri.

Caranya, Sri menambahkan, melalui penggenjotan pembangunan infrastuktur yang dilaksanakan tepat waktu dan tepat kualitas. Kedua adalah berkaitan dengan institusi yang bertanggung-jawab melakukan appraisal, visibility study, dan untuk melaksanakan program.

"Banyak negara  di ASEAN butuh untuk memperbaiki kualitas institutsinya sehingga program bisa dilaksanakan tepat waktu, tepat kualitas dan tepat harga," kata Sri.

Ketiga adalah sumber daya manusia. Banyak negara ASEAN masih memiliki prosentase unskill labour yang besar seperti Malaysia, Indonesia, bahkan Singapura. Ini artinya investasi di bidang pendidikan tinggi perlu diperbaiki lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com