KOMPAS.com - Mengaku serius menjajaki pasar Indonesia, Schneider Electric berupaya mempercepat jalur pasokan dengan pembangunan pabrik baru di kawasan industri, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut siaran pers pada Selasa (8/11/2011), pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 33.000 meter persegi.
Pabrik ini akan menambah fasilitas pabrik-pabrik yang sudah ada sebelumnya di Cikarang, Pulo Gadung, Batam serta fasilitas lainnya seperti Project Engineering Center dan Solution Monitoring Center. Kelak, pabrik baru tersebut akan memproduksi perangkat transformer dan Mini Circuit Breaker (MCB). Transformer adalah alat yang digunakan untuk memindahkan dan mengubah tegangan listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain. Sedangkan MCB adalah pemutus arus listrik yang dipasang agar arus listrik mengalir sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pemakaian pada umumnya.
Pabrik baru mulai dibangun awal 2012 dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2013. Saat ini Indonesia menjadi negara destinasi investasi Schneider Electric terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di Asia setelah China dan India.
“Pembangunan pabrik baru ini memiliki arti strategis bagi Schneider Electric. Pabrik baru tersebut akan berfungsi memenuhi permintaan pasar Indonesia sekaligus menjadi basis ekspor untuk pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah,” ujar Chairman of Supervisory Board Schneider Electric Henri Lachmann.