Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Ganda Jakarta-Surabaya Naikkan Kapasitas Dua Kali

Kompas.com - 11/11/2011, 14:24 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan memperkirakan kapasitas daya angkut barang kereta antara Jakarta dan Surabaya bisa melonjak dua kali lipat jika jalur rel ganda sudah dibangun sepenuhnya.

Kapasitas bisa melonjak lebih tinggi lagi jika Kementerian Keuangan meluluskan permintaan pelaku industri logistik untuk memberikan kesetaraan pengenaan tarif bahan bakar minyak atau BBM.

"Dengan jalur ganda saja, minimal akan ada kenaikan daya angkut sebanyak dua kali. Apalagi kalau kereta mendapatkan subsidi BBM, seperti yang diberikan kepada truk," ujar Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Bambang Susantono di Jakarta, Jumat (11/11/2011) saat berbicara dalam Indonesia Logistics Summits 2011 "locally Integrated, Globally Connected".

Menurut Bambang, kenaikan kapasitas terjadi karena dengan pembangunan jalur ganda rel Jakarta-Surabaya akan membuat frekuensi kereta menjadi semakin tinggi, sehingga barang yang bisa diangkut menjadi semakin banyak.

Adapun, kesetaraan pada harga BBM dengan truk akan menyebabkan tarif angkutan barang melalui kereta akan dapat diturunkan dan bersaing dengan truk. Hal ini akan mendorong pemilik barang untuk mengalihkan pengangkutan barang daru truk ke kereta.

"Saya kira harus dipisahkan antara pengembangan fisik dan subsidi BBM, dan industri. Prinsipnya adalah, kalau kita sudah memiliki jaringan kereta double track (jalur ganda) antara Tanjung Priok-Jakarta dan Tanjung Perak-Surabaya, maka kapasitas lintas untuk angkut barang akan naik dua kali lipat," tuturnya.

Saat ini, jalur ganda baru terbangun antara Jakarta hingga Semarang. Adapun antara Semarang ke Surabaya masih jalur tunggal. Atas dasar itu, pada 2012, pemerintah menaikan anggaran untuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sekitar dua kali lipat menjadi di atas Rp 80 triliun.

Dana tersebut diutamakan untuk menyelesaikan pembangunan jalur ganda Jakarta-Surabaya tersebut. Namun tidak hanya itu saja, lanjut Bambang, perlu dipikirkan shorty shipping atau pengembangan angkutan laut jarak dekat, untuk memberikan upaya pengangkutan yang lebih efektif lagi.

Dia mencontohkan, misalnya rute Jakarta-Surabaya, dengan tujuan untuk memindahkan beban jalan. "Itu sedang kami kembangkan. Dan bahkan teman-teman Kadin sedang buat proposal yang kami tunggu untuk kami fasilitasi," jelasnya.

Dia mengungkapkan, saat ini pembahasan pengajuan BBM subsidi sudah disampaikan Menteri Perhubungan terdahulu (Freddy Numberi) ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun sejauh ini pihak Kementerian Perhubungan belum bisa memastikan tanggapan dari pihak ESDM.

"Kan waktu itu sudah disampaikan surat ke ESDM. Dan sebetulnya kita mintakan waktu Menhub yang lalu (Freddy Numberi) adalah permintaan perlakuan setara untuk BBM. Nanti kami cek lagi (kelanjutannya)," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com