Bayer Indonesia Investasi Lagi Rp 200 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayer Indonesia saat ini tengah memperluas dan meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Cimanggis, Bogor, Jawa Barat.

Perluasan dan peningkatan kapasitas ini, akan menjadikan pabrik Bayer di Cimanggis sebagai pusat produksi Bayer Indonesia untuk produk produk farmasi dan obat-obatan bebas. Produk dari pabrik ini juga melayani kebutuhan negara-negara di Asia Pasifik dan Eropa.

Pihak Bayer Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/11/2011). melaporkan, perluasan dan peningkatan investasi ini mencapai 14,8 juta poundsterling atau sekitar Rp 200 miliar. Ini berarti ada peningkatan kapasoitas dari 37 juta pak menjadi 47 juta pak produk farmasi dan obat-obatan pada tahun 2012. Perluasan pabrik di Cimanggis ini dijadwalkan rampung pada kuartal pertama 2013.

Selain perluasan dan peningkatan kapasitas produksi, Bayer Indonesia juga tengah mempersiapkan peluncuran beberapa produk dan aplikasi baru dari ketiga grup bisnisnya yakni Bayer Healthcare, Bayer CorpScience, dan Bayer MaterialScience.

"Tujuan kami adalah meningkatkan nilai dan manfaat Bayer di Indonesia melalui investasi di kapasitas produksi kami, termasuk teknologi dan aplikasi baru, serta juga memperkenalkan produk produk baru yang inovatif di negeri ini," ujar Thomas-Peter Hausner, Presiden Direktur PT BayerIndonesia dan PT Bayer MaterialScience Indonesia .

Bayer Indonesia sudah sekitar lima dekade atau 50 tahun berada di Indonesia, dan bertekad akan terus memperkuat komitmen di pasar Indonesia dengan straregi pertumbuhan untuk lebih membutkikan kehadirannya di negara ini.

Selama Januari-September 2011 ini, Bayer Indonesia mencatat nilai penjualan 175 juta pounsterling atau sekitar Rp 2,2 triliun. Bayer MaterialScience memberikan kontribusi terbesar sekitar 45 persen, diikuti Bayer HealthCare sebesar 35 persen, dan Bayer CropScience sebesar 25 persen.

Pertumbuhan nilai penjualan ini mencapai 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. Samnpai tahun 2016, Bayer Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis rata-rata 10 persen per tahun, serta peningkatan penjualan 400 juta poundsterling atau Rp 5,2 triliun.