Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kishore Mahbubani: Era Asia Mendominasi Dunia

Kompas.com - 22/11/2011, 16:59 WIB
Pieter P Gero

Penulis

oleh Pieter P Gero

Buku Karya Kishore  Mahbubani, dosen dan Profesor Praktik Kebijakan Publik pada Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School, Universitas Nasional Singapura, berjudul Asia Hemisfer Baru Dunia hari Senin (21/11/2011) diluncurkan di Bentara Budaya Jakarta, kawasan Palmerah, Jakarta.

Kishore juga hadir dalam acara yang menampilkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebagai pembicara utama, serta ekonom Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Tony Prasetiantono dan Rektor Universitas Paramadsina Anies Baswedan sebagai pembahas. Hadir dalam acara ini Pemimpin Umum Kompas Jakob Otama dan CEO Kelompok Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo.

Kompas sempat mewawancarai tertulis dengan Kishore berkaitan dengan bukunya yang sudah diterbitkan dalam 12 bahasa termasuk dalam Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Sebagian dari dari wawancara ini sudah dimuat dalam rubrik sosok harian Kompas edisi hari Senin pada halaman 16. Petikan lebih lengkap dari hasil wawancara dengan Prof Kishore Mahbubani disajikan berikut ini:

Prof Mahbubani, buku Anda "Asia Hemisfer BaruDunia" sebenarnya sudah diterbitkan pada tahun 2008. Apa isu-isu kunci yang mendorong Anda untuk menulis buku ini?

Saya menulis buku ini untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita memasuki era baru sejarah dunia yang ditandai dengan dua poin utama. Pertama, kita akan melihat akhir dari era dominasi Barat dalam sejarah dunia. Namun, akhir dari dominasi Barat dalam sejarah dunia tidak berarti akhir dari Barat. Kedua, kita melihat kembalinya Asia.

Dari tahun pertama Masehi ke tahun 1820, China dan India secara konsisten dua ekonomi terbesar di dunia. Mereka akan kembali ke posisi alami di abad 21. Buku saya menjelaskan mengapa dua perubahan besar dalam sejarah dunia akan terjadi.

Buku ini awalnya menyentuh pada sejumlah ulama Tamil dan pemikir, tetapi tidak banyak pemikir lain di Asia. Mengapa?

Buku ini melibatkan dan membicarakan panjang lebar tentang beberapa pemikir dan pemimpin Asia lainnya, tidak hanya yang India. Sebagai contoh, saya telah mengabdikan banyak halaman untuk membahas kebijaksanaan politik dan pragmatisme para pemimpin China dan Singapura seperti Deng Xiaoping, Wen Jiabao, Zhu Rongji, dan Lee Kuan Yew. Anda menyebutkan revolusi ponsel sebagai bagian dari kebangkitan Asia. Bisakah Anda menjelaskan apa korelasinya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com