Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TabunganKu Masih di Bawah Target BI

Kompas.com - 23/11/2011, 14:02 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, menyatakan saldo TabunganKu sudah mencapai lebih dari Rp 2 triliun dengan sekitar 2 juta rekening sejak diluncurkan tahun lalu hingga Oktober 2011. Jumlah ini masih di bawah harapan BI.

"Memang masih di bawah harapan kita. Kita pinginnya (saldo mencapai) Rp 50 triliun nanti ke depan. Dan, melibatkan jutaan orang yang lebih banyak," ujar Muliaman dalam konferensi pers kampanye Bersama Perbankan Nasional 'Sambut Hari Depan Terencana, Ayo Menabung' di Gedung BI, Jakarta, Rabu (23/11/2011).

TabunganKu ini merupakan produk yang dikeluarkan BI dalam rangka mewujudkan inklusi finansial (financial inclusion), di mana masyarakat dibawa masuk ke dalam sistem keuangan. Dengan biaya administrasi yang rendah, TabunganKu pun diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki keuangan terbatas. Masyarakat tersebut juga bisa menyimpan dengan uang yang relatif tidak besar. "Oleh karena itu harus kita harus mengakomodir ini dengan produk-produk yang kompatibel dengan kemampuan saudara-saudara kita itu," ucap Muliaman.

Penggunaan TabunganKu ini, terang dia, semakin luas. Ada perusahaan yang kini membayar gaji karyawan dengan tabungan ini. Ia pun berharap penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa menggunakan produk ini. Dengan begitu, penyaluran dana bisa lebih aman. "Jadi TabunganKu ini menjadi pintu sebetulnya untuk masuk kepada pelayanan jasa keuangan yang lain," kata dia.

Nantinya, ia berharap produk tabungan generik ini akan dikembangkan oleh setiap bank. Dengan ini, Muliaman pun berharap TabunganKu bisa mencapai angka yang ditargetkan BI. Apalagi, terang dia, masuk dalam dunia perbankan memang harus dimulai dari tabungan. Dari tabungan, masyarakat baru bisa mendapatkan layanan kredit. Namun, ia enggan menyebutkan kapan harapannya itu kira-kira bisa terwujud.

Hal lain yang diharapkannya meningkat adalah rasio tabungan dan kredit terhadap PDB. Menurut dia, sejauh ini keduanya masih perlu didorong. Ia menyebutkan, rasio kredit terhadap PDB hanya 25-30 persen, sedangkan di Malaysia sudah lebih dari 100 persen. "Menurut penelitian Bank Dunia itu masih ada sekitar 50 juta orang di Indonesia yang belum punya akses formal ke lembaga keuangan," kata dia.

Maksudnya, masyarakat itu belum mempunyai rekening bank. Muliaman menerangkan, dengan membawa masyarakat yang belum terakses oleh dunia perbankan itu, melalui tabungan, maka kedua rasio tersebut bisa meningkat. "Dan, ini bukan Indonesia saja, negara emerging market sedang mendorong ini," sebut dia. Ini karena masyarakat kecil ini merupakan "bantalan" bagi krisis.

Oleh karena itu, BI akan terus melakukan komunikasi dan penetrasi produk TabunganKu sebagai tabungan dengan kemudahan dan biaya administrasi rendah. Untuk diketahui saja, berdasarkan provinsi, rekening terbesar TabunganKu dicatat oleh Jawa Timur sebanyak 360.000 rekening dengan saldo Rp 349,6 miliar. DKI Jakarta menyusul dengan 316.700 rekening dan saldo sebesar Rp 296,7 miliar dan Jawa Barat sebanyak 217.600 rekening dengan saldo Rp 206 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com