Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tingkatkan Keamanan Laut

Kompas.com - 23/11/2011, 16:05 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia akan melanjutkan dukungan pada proyek Marine Electronic Highway (MEH) di Selat Malaka dan Selat Singapura, sebagai upaya penting untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut di Selat tersebut.

Indonesia juga mendirikan Pusat Data Nasional untuk memudahkan Global Maritime Distress and Safety Seystems (GMDSS) dan Long Range Identification and Tracking Systems (LRIT) di bawah pengaturan International Mobile Satellite Organization (IMSO).

Demikian dikatakan oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam pidato pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota IMO pada sidang Majelis IMO Ke-27, Senin (21/11/2011), di Markas Besar IMO, London. Materi pidato itu dikirimkan melalui surat elektronik pada Selasa ini.

Indonesia juga berkomitmen memberi usaha terbaik dalam menjamin keamanan perdagangan dan transportasi dalam wilayah perairan di Indonesia. Pada saat ini, ada 262 fasilitas pelabuhan di Indonesia dan 974 kapal berbendera Indonesia memenuhi standar ISPS Code, kata Mangindaan.

Dalam kaitan dengan voluntary IMO Member State Audit Scheme, Indonesia telah mengadakan workshop tentang self-assessment sebagai persiapan untuk Voluntary IMO Member State Audit Scheme (VIMSAS) pada 7-8 Oktober 2011 di Bali. Sebagai tambahan, Indonesia sedang dalam proses self-assessment untuk kesiapan dalam mendukung pelaksanaan VIMSAS 2012.

Dalam pidato di depan peserta Sidang Majelis IMO Ke-27, Menhub juga melaporkan kesuksesan pelaksanaan acara International Conference on Liability and Compensation Regime of Transboundary Oil Damage Resulting from Offshore Exploration dan Exploitation Activities pada 21-23 September 2011 di Bali.

Salah satu rekomendasi pada konferensi tersebut adalah perlunya parameter untuk mengatasi isu mekanisme tanggung jawab dan kompensasi lintas batas terhadap kerusakan yang disebabkan tumpahan minyak dan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi IMO untuk menemukan solusi terkait dengan hal ini.

Pencalonan
Pencalonan ini merupakan cerminan dari usaha kami secara terus-menerus untuk melaksanakan komitmen untuk kerja sama dalam menyatukan kesamaan kehendak bersama untuk pengembangan pelayaran yang efektif dan efisien kata Menhub.

Sidang Majelis IMO dilaksanakan dari 21 sampai 30 November 2011 diikuti oleh delegasi 168 anggota IMO. Pada sidang Majelis IMO ini telah menjadi agenda untuk pemilihan anggota Dewan IMO (IMO Council) pada 25 November 2011. Indonesia pada Sidang Majelis IMO Ke-27 kembali mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Kategori C.

International Maritime Organization (IMO) adalah badan khusus PBB yang menangani masalah-masalah kemaritiman dengan tugas utama meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran serta mencegah pencemaran laut dari kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com