Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Indonesia Natour Butuh Rp 1 Triliun

Kompas.com - 02/12/2011, 11:05 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Intan Abdams Katoppo, menyebutkan bahwa mengelola hotel itu sebenarnya tidak susah. Dari sisi lokasi dan sumber daya manusia, semuanya siap mendukung pengembangan HIN.

"Kalau (pengelolaan) hotel, kan, sebenarnya enggak susah. Kenapa, sih, kita musti takut sama international change (perubahan internasional). Puluhan tahun di sini, industri terbesar, we don't need anybody else," ujar Intan seusai menghadiri Malam Anugerah BUMN 2011, di Jakarta, Kamis (1/12/2011). Intan baru saja ditunjuk oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk memimpin BUMN di bidang perhotelan ini.

Mantan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha HIN ini diminta untuk merenovasi sebanyak 12 hotel, di mana 3 di antaranya (Hotel Inna di Kuta, Hotel Inna Putri Bali Nusa Dua, dan Inna Grand Bali Beach) akan diutamakan. Menurut Intan, perbaikan akan mencakup jiwa, raga, sukma. Perbaikan akan dilakukan tidak hanya fisik, tetapi sampai ke kualitas pelayanan. "Itu adalah memang built-in dalam hati bagaimana melayani dengan tulus. Jadi itulah yang kita perbaiki," ujar Intan.

Perbaikan hotel juga akan mencakup upaya re-branding. Untuk tahun ini, Intan menyebutkan, HIN akan memperbaiki Hotel Inna di Kuta. Tahun depan menyusul Hotel Inna Putri Bali Nusa Dua dan Inna Grand Bali Beach. "Itu yang kapasitas kamarnya di atas 200-300 kamar," terang dia, di mana renovasi akan dilakukan secara total. Sembilan hotel lainnya yang juga akan diperbaiki terletak di Bali, Pelabuhan Ratu, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Parapat, dan Padang. "Tiga itu menjadi pilarnya," sebut dia.

Ia menegaskan, pembangunan gedung bisa berbeda, tapi standar layanan harus sama. Dana yang dibutuhkan untuk renovasi 12 hotel mencapai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun. Sumber pendaannya akan berasal dari ekuitas dan perbankan. "Bank BUMN pasti prioritas (untuk meminta pendanaan)," ujarnya.

Ia pun menargetkan penerimaan dari 12 hotel ini bisa mencapai angka Rp 1 triliun dalam lima tahun ke depan. Keyakinannya ini didasarkan pada lokasi hotel yang sudah bagus hingga kemampuan SDM untuk melayani juga sudah baik.

Intan pun kembali menyatakan optimismenya dalam mengembangkan hotel-hotel dikelola HIN dengan melihat kesuksesan sejumlah hotel lokal. "Benchmark kita banyak hotel Indonesia yang saya bilang service dan ininya (fisiknya) luar biasa, seperti Hotel Mulia, Hotel Dharmawangsa, even Santika," sebut Intan yang diberi tenggat dua tahun untuk melakukan perbaikan oleh Kementerian BUMN.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlah Iskan, menugaskan Intan Abdams Katoppo sebagai Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour. Kepada Intan, Dahlan berharap ia bisa memperbaiki kondisi sejumlah hotel, khususnya di Bali, yang kualitasnya buruk jika dibandingkan hotel lain di sekitarnya.

"Mudah-mudahan semuanya bisa diandalkan dengan syarat bahwa Ibu Intan harus lebih banyak tinggal di Bali meskipun saya tahu kantornya di Jakarta sangat nyaman karena berada di lantai tinggi di kompleks Kempinski. Tapi karena proyek-proyeknya ada di Bali dan proyeknya semuanya besar-besar (yakni) 3 sekaligus, maka tidak boleh banyak tinggal di Jakarta," ucap Dahlan dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com