Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimistis Tatap 2012

Kompas.com - 02/12/2011, 16:43 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tetap optimistis pandang ekonomi tahun 2012 di tengah-tengah kekhawatiran akan krisis global. Ada lima alasan yang mendukung optimisme tersebut.

Demikian disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, dalam Konferensi dan Penghargaan IICD 2011 , di Jakarta, Jumat ( 2/12/2011 ). "Melihat perkembangan perekonomian di tahun 2011 ini, pemerintah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi masih dapat mencapai 6,5 persen. Pada tahun 2012 , ekonomi diasumsikan tetap tumbuh sebesar 6,7 persen, meskipun terdapat concern terkait perlambatan ekonomi global sebagai dampak krisis Amerika dan terakhir di Eropa," ujar Bambang.

Serupa dengan pertumbuhan, inflasi pun diperkirakan akan terkendali. Inflasi 2011 diperkirakan bisa berada di angka 4,9 persen. Dan, inflasi agak sedikit naik menjadi 5,3 persen tahun depan. "Hal ini terutama disebabkan oleh risiko kecenderungan naiknya harga minyak dan komoditas, imported inflation dari negara-negara mitra dagang serta kebijakan administered price," tambah Bambang.

Untuk nilai tukar, pemerintah memprediksi nilai tukar akan berada pada level Rp 8.734 per dollar AS tahun ini. Rupiah diproyeksi hanya melemah tipis menjadi Rp 8.800 per dollar AS pada tahun depan. Melemahnya rupiah, kata Bambang, dipengaruhi oleh naiknya suku bunga di beberapa negara maju dan negara berkembang. Kenaikan ini mendorong terjadinya aliran modal keluar dan turunnya surplus neraca pembayaran.

Bambang pun menuturkan, ada lima alasan dibalik ekspektasi positif itu. Pertama, daya beli masyarakat diperkirakan membaik seiring dengan laju inflasi yang terkendali. Meningkatnya infrastruktur dan kapasitas industri nasional menjadi pendorong lainnya.

"Volume perdagangan dunia masih akan tumbuh 5,8 persen, membaiknya infrastruktur dan arus distribusi barang di Indonesia, dan capital inflows (aliran modal masuk) masih akan mengalir ke emerging market, meskipun mengalami perlambatan," sebut dia mengenai tiga faktor lainnya.

Dengan sejumlah pandangan positif ini, maka pemerintah pun turut memandang baik kondisi defisit APBN terhadap PDB. Defisit diperkirakan turun menjadi 1,53 persen dari 2,1 persen ( 2011 ) pada tahun depan. Proyeksi rasio pajak terhadap PDB pun naik cukup signifikan menjadi 12,72 persen tahun 2012 .

"Dengan proyeksi APBN 2012 sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah berkeyakinan bahwa Indonesia tetap dapat menjaga pertumbuhan ekonominya dengan baik, iklim ekonomi yang semakin baik, serta mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin baik pula," sebut Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com