Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Direktorat Peternakan Tidak Sinkron

Kompas.com - 05/12/2011, 12:32 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono menyatakan, penggantian Prabowo Respatiyo Caturroso sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Kementerian Pertanian, sudah melalui evaluasi yang dilakukan bulanan. Dari hasil evaluasi, memang mendesak perlu perbaikan di Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan.

Suswono, Senin (5/12/2011) di Jakarta, saat memberikan sambutan pada pelantikan Dirjen Peternakan dan Keswan serta Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, meminta pejabat baru segera melakukan konsolidasi internal agar ada kekompakan antardirektorat.

Ia pun mengatakan, pihaknya menjumpai ada ketidaksinkronan antardirektorat di lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Seperti diberitakan, Prabowo dicopot dari jabatan sebagai Dirjen Peternakan dan Keswan, dan menempati posisi baru sebagai Staf Ahli Mentan Bidang Investasi Pertanian. Jabatan Dirjen Peternakan dan Keswan selanjutnya dijabat Syukur Iwantoro, yang sebelumnya mengisi posisi yang sekarang diisi Prabowo. Pencopotan Prabowo tertuang dalam Keputusan Presiden No 169/2011 tertanggal 30 November 2011.

Pada poin menimbang dalam Keppres itu dinyatakan, penggantian dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja serta dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Pertanian.

Dalam setahun masa jabatannya sejak 1 November 2010, Prabowo tengah merancang untuk mengaktifkan kembali kebijakan bukti serap dalam peternakan sapi perah. Industri pengolah susu yang juga importir susu, wajib menyerap susu peternak dalam negeri kalau mau impor.

Prabowo juga telah melakukan penataan ulang mekanisme perizinan daging dan jeroan impor, sehingga lebih tertata dan meminimalisir terjadinya penyimpangan. Termasuk mem-blacklist para importir daging dan jeroan sapi nakal.

Terkait kebijakan peternakan, Prabowo juga akan melakukan peninjauan kembali program inseminasi buatan, agar lebih tepat sasaran dan melakukan gerakan inseminasi buatan serentak untuk sapi potong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com