Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumatera Sasaran Pertama

Kompas.com - 06/12/2011, 19:21 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Menempatkan pasar Pulau Jawa bukan di lini pertama adalah salah satu strategi untuk memperluas pasar ke seluruh Nusantara. "Sumatera adalah sasaran pertama. Lalu, pulau-pulau di kawasan Indonesia Timur. Jawa, kemudian," kata Linawati Suteja pada Selasa (6/12/2011).

Perempuan berambut pendek yang juga Group Product Manager Alangsari Plus itu mengatakan hal tersebut dalam kesempatan peluncuran serbuk minuman dalam sachet Alangsari Plus. Produk bikinan Sidomuncul tersebut menyasar penderita panas dalam atau penderita kondisi ketidakseimbangan tubuh khususnya di sistem pencernaan lantaran terlalu banyaknya asupan makanan rendah serat, gorengan dan pedas.

Dalam peluncuran perdana itu, Alangsari Plus hadir dalam dua varian rasa yakni jeruk nipis dan jeruk manis. Banderol per sachet-nya Rp1.000.

Menurut Linawati lebih lanjut, ceruk pasar untuk produk serbuk tersebut masih terbilang dalam. Soalnya, pemain di kelas ini sedikit jumlahnya.

Kendati begitu, pasar produk ini berada di kisaran lebih dari 100 juta. "Sampai dengan September 2012, target kami menguasai 30 persen pasar," imbuhnya optimistis.

Linawati melanjutkan, selama menuju pencapaian tersebut, pihaknya memang sudah merencanakan berbagai pendekatan terhadap calon konsumen. "Tantangannya adalah karena produk minuman, akan pas rasanya kalau konsumen langsung mencoba," kata Linawati yang juga masih mengawal produk Kuku Bima Ener-G.

Sementara itu, Direktur Utama Sidomuncul Irwan Hidayat dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya sudah sejak 15 tahun silam menggarap minuman berbahan dasar akar alang-alang (Imperata cylindrica) ini. Tapi, baru kali ini ada tambahan inovasi bahan baku berupa cincau hijau (Cyclea barbata) dan vitamin C. "Cincau kami pergunakan karena banyak mengandung serat," demikian Irwan Hidayat.  

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com