Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Barang Impor Belum Diantisipasi

Kompas.com - 20/12/2011, 19:00 WIB
FX. Laksana Agung S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Barang-barang luar negeri diprediksi akan menyerbu pasar domestik. Hal ini sebagai akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi sejumlah negara industri seperti China dan India menyusul dampak krisis utang di Eropa.

Akibatnya, China dan India yang diperkirakan akan semakin agresif memasarkan barangnya ke pasar potensial. Indonesia salah satunya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta AgustinusPrasetyantoko berpendapat, hambatan tarif untuk membendung barang impor tidak mungkin diberlakukan karena Indonesia telah terikat perjanjian perdagangan bebas. Meski demikian, pemerintah masih berpeluang melakukan antisipasi melalui stimulus terhadap industri yang memiliki peran penting dalam memenuhi konsumsi domestik.

Industri yang layak mendapat stimulus, menurut Prasetyantoko, adalah industri yang memproduksi barang dengan Standard Nasional Indonesia, industri yang berorientasi pasar domestik, dan industri yang memiliki banyak komponen barang impor.

Bentuk stimulusnya bisa melalui pengurangan pajak dan pemberian pinjaman lunak. "Stimulus tersebut sudah ada dalam desain pemerintah. Tapi sampai sekarang konsepnya belum muncul. Agar langkah antisipasi berjalan efektif, konsep tersebut sudah harus muncul di akhir tahun ini," kata Prasetyantoko. 

Prinsip pemberian stimulus tersebut, menurut Prastyantoko,  adalah mendorong industri domestik memenuhi konsumsi dalam negeri. Jika hal ini tidak dapat diwujudkan, maka impor akan semakin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com