Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Cabut "Immigration on Board" dari Amsterdam

Kompas.com - 21/12/2011, 16:01 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencabut fasilitas immigration on board (pelayanan visa di pesawat) pada rute penerbangan Amsterdam-Dubai-Jakarta mulai 23 Desember 2011, seperti dilaporkan Radio Nederland, Senin (19/12/2011). Padahal, fasilitas ini telah menjadi merek dagang perusahaan Indonesia tersebut.

Garuda menyediakan fasilitas immigration on board supaya pelanggan tidak perlu mengantre terlalu lama di Bandara Soekarno-Hatta pada saat tiba di Jakarta, sekitar pukul 08.00. Namun, setelah mengevaluasi penerbangan Amsterdam-Dubai-Jakarta, pihak Garuda menyimpulkan antrean di imigrasi Bandara Soekarno-Hatta masih belum ada atau sedikit sekali.

Dengan demikian, pihak Garuda merasa tidak tepat jika tetap menyediakan fasilitas itu untuk penerbangan dari Amsterdam.

Antrean panjang
Kepada Radio Nederland, Kokoh Ritonga, Kepala Regional Garuda Amsterdam-Dubai, mengatakan masih ada penerbangan internasional Garuda lainnya yang tiba di Jakarta pada saat jam sibuk, di mana kalau tidak memberikan fasilitas immigration on board, antrean akan panjang.

Alasan kedua Garuda mencabut immigration on board adalah keterbatasan tenaga kerja. Untuk bisa melaksanakan pelayanan tersebut, harus ada petugas dari imigrasi sendiri dan alat-alat yang diperlukan.

"Jadi, kita harus memilih mana yang lebih memerlukan. Akhirnya direksi kita memutuskan bahwa prioritas diberikan kepada penerbangan internasional yang tiba di Jakarta pada saat peak hour," kata Kokoh Ritonga.

Faktor lain
Kepala regional Garuda Amsterdam-Dubai-Jakarta juga mengakui pengaruh dari langkah ini pasti ada. Namun, dia yakin pelanggan memilih terbang dengan Garuda bukan semata-mata karena faktor immigration on board. "Dari survei yang kita laksanakan, ada beberapa karakter produk yang menjadi faktor orang memilih Garuda, dan faktornya tidak hanya immigration on board."

Sebagai contoh, Kokoh Ritonga menyebut, selain harga dan kualitas pelayanan, juga jadwal penerbangan yang menjadi faktor mengapa penumpang memilih naik Garuda. Maskapai penerbangan Indonesia tersebut hanya transit di Dubai paling lama satu jam. Jadi, total penerbangan Amsterdam-Jakarta paling pendek dibandingkan maskapai lain.

Salah satu dampak dicabutnya fasilitas immigration on board, menurut Kokoh Ritonga, adalah penurunan minat terhadap produk Garuda untuk waktu tertentu. "Tetapi, dengan adanya kelebihan-kelebihan di bidang lain, kita harapkan akan kembali normal."

Sayang sekali
Sementara itu, Sie dari biro perjalanan Sie Tours and Travel di kota Amstelveen sangat menyayangkan keputusan Garuda ini. "Menurut saya, ini adalah suatu ekstra pelayanan untuk penumpang. Apalagi, sekarang airline-airline lainnya sedang menurunkan harga. Saya sudah ngomong dengan penumpang-penumpang kami. Mereka merasa sangat sayang sekali."

Menurut Sie, cukup banyak orang Belanda, orang Indonesia berwarga negara Belanda atau orang Belanda keturunan Indonesia, yang naik Garuda ke Indonesia. Alasan utama mengapa mereka memilih Garuda adalah karena fasilitas immigration on board.

Sie mengkhawatirkan jumlah penumpang Belanda ke Indonesia pasti akan berkurang akibat pencabutan fasilitas ini. Nilai tambah Garuda kini tinggal harga dan pajak bandara yang masih termasuk murah jika dibandingkan maskapai penerbangan lainnya.

"Tapi, kalau dibandingkan dengan Emirates, misalnya, ya kalah Garuda," tutur Sie kepada Radio Nederland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com