Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi BBM ke Gas di Jawa-Bali

Kompas.com - 21/12/2011, 18:44 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melaksanakan program konversi bahan bakar minyak ke gas untuk angkutan umum di wilayah Jawa dan Bali pada tahun 2012. Hal ini untuk menekan besaran subsidi BBM bersubsidi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H Legowo menyampaikan hal itu, Rabu (21/12/2011), pada acara peresmian pemanfaatan BBG untuk angkutan umum, di Kota Palembang.

Pada kesempatan itu, Kementerian ESDM membagikan 200 "converter kit" secara gratis untuk angkutan umum, termasuk taksi, di Kota Palembang. Pemasangan serta perawatan alat itu gratis selama 5 tahun. Pemerintah juga akan membangun 4 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Palembang.

Pasokan gas disuplai PT Medco E&P. Alokasi gas untuk angkutan umum di kota itu sekitar 0,5 juta standar kaki kubik per hari. Selanjutnya pemerintah akan menerapkan konversi BBM ke gas untuk angkutan umum di Jawa dan Bali tahun 2012.

Meski peta jalan pemanfaatan gas sampai tahun 2014, kebijakan itu dinilai perlu segera dilaksanakan mengingat subsidi BBM tahun 2011 sudah mencapai Rp 168 triliun. Nantinya pemerintah menyediakan "converter kit" secara gratis bagi angkutan umum di Jawa dan Bali.

Untuk mobil pribadi, pemerintah akan memudahkan pembelian "converter kit" misalnya lewat potongan harga atau pinjaman lunak. Untuk itu, pemerintah akan menambah anggaran untuk program konversi BBM ke gas tahun 2012 yang semula dialokasikan Rp 960 miliar.

"Anggaran akan ditambah karena wilayah pelaksanaan konversi ini meliputi Jawa dan Bali," ujarnya. Infrastruktur belum siap Evita mengakui, saat ini infrastruktur SPBG di Jawa dan Bali belum siap. Untuk mempercepat pembangunan SPBG, pemerintah akan bekerja sama dengan BUMN terkait.

"Dalam waktu dekat akan ada penugasan khusus untuk Pertamina, belum selesai administrasinya," kata dia. Selain itu kendala utama pemakaian gas di sektor transportasi umum adalah mahalnya harga "converter kit" yakni Rp 12 juta per unit. Kendala lain adalah, tidak tersedia bengkel kendaraan barbahan bakar gas.

Menurut Walikota Palembang Eddy Santana Putra, sebelumnya Kementerian Perhubungan juga membagikan 660 "converter kit" untuk angkutan umum di Palembang.

Namun kini hanya 60 angkutan yang memakai alat itu dan menggunakan BBG. Kegagalan program itu disebabkan masalah teknis yakni pemasangan "converter kit" tidak pas, terbatasnya jumlah bengkel perbaikan mobil berbahan bakar gas, dan hanya ada satu SPBG di Kota Palembang.

Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan beberapa waktu lalu menyatakan, pihaknya siap menjadi pelaksana program konversi BBM ke gas. Alasannya, perseroan itu berpengalaman melaksanakan program konversi minyak tanah ke elpiji.

Kementerian ESDM mendapat penugasan penyediaan infrastrktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang rencana kerja pemerintah tahun 2011.

Penugasan pembangunan Stasiun Pengisian BBG dan pembagian converter kit juga ditetapkan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI. Kementerian ESDM pada tahun 2010 diminta mengatur volume BBM bersubsidi lewat pemanfaatan gas di sektor transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com