Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Kurang Fokus Menghasilkan Minyak

Kompas.com - 22/12/2011, 17:58 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina dinilai kurang fokus dalam pengembangan hulu minyak dan gas bumi baik melalui optimalisasi produksi di dalam negeri maupun ekspansi di luar negeri.

Perseroan itu justru lebih banyak mengurusi bisnis hilir dengan menyalurkan BBM bersubsidi dan mengembangkan unit-unit bisnis di luar migas.  

Menurut Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Kamis (22/12/2011), di Jakarta, secara historis, dalam kurun waktu 54 tahun, kita berbicara mengenai kebanggaan, kemajuan, dan juga krisis serta korupsi di Pertamina.

Selama 44 tahun pengelolaan energi di tangan Pertamina, perseroan itu mengatur dan memegang kontrak tetapi juga terjadi krisis akibat kekuasaan satu tangan itu.  

Ketika kekuasaan pengelolaan migas sepenuhnya di tangan Pertamina, perseroan itu justru memiliki banyak utang dan tidak fokus mengembangkan bisnis migas.

Perseroan itu justru membangun rumah sakit dan bisnis lain di luar negeri. Beban distribusi di Pertamina juga besar baik menyalurkan BBM bersubsidi maupun paket konversi minyak tanah ke elpiji.  

"Pertamina juga asyik mengatur orang asing, tetapi tidak dirinya sendiri. Orang melihat Pertamina sebagai penjual minyak, bukan penghasil minyak. Fokus tidak jelas," ujarnya.

Karena itu Pertamina seharusnya fokus pada produksi minyak. Shell dan Petronas, misalnya, kontribusi keuntungan perseroan itu justru paling banyak dari hulu dengan mencari sumber minyak, bukan dengan menjual minyak.  

Namun Pertamina juga tidak bisa disamakan betul dengan perusahaan migas multinasional seperti Exxon dan Shell. Yang penting adalah kemauan untuk belajar agar bisa lebih baik. "Yang jadi masalah, selama 44 tahun, Pertamina keenakan mengatur orang lain. Kenapa kita masalahkan Undang Undang ketika produksi turun, aturan itu tidak mencari minyak, yang cari minyak itu Pertamina," kata dia.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Mochamad Harun menyatakan, sebenarnya Pertamina memiliki dua bisnis yakni bisnis hulu migas yang menghasilkan minyak dan gas bumi, dan bisnis hilir migas yakni menyediaan BBM bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat.

"Ini bukan bisnis yang salah juga, karena untuk menopang  kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com