Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: IHSG Bisa Sentuh Level 4.500

Kompas.com - 04/01/2012, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kalangan analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2012 berada pada kisaran level 4.000 hingga 4.500 poin.

Analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Rabu (4/1/2012)  mengatakan, indeks BEI pada 2012 akan bergerak fluktutif hingga semester pertama tahun ini. "Semester pertama 2012 indeks BEI akan fluktuasi, secara teknikal, jika pada semester pertama indeks dapat mencapai level 4.000 maka hingga akhir tahun dapat mencapai hingga kisaran 4.500,"katanya.

"Namun, jika pada semester pertama belum mencapai posisi 4.000 maka pada akhir tahun IHSG belum tentu mencapai 4.500 poin," lanjutnya.
    
Ia mengatakan, fluktuasinya IHSG masih disebabkan oleh sentimen eksternal dari Eropa, namun positifnya fundamental ekonomi Indonesia dapat menahan sentimen eksternal itu sehingga diproyeksikan IHSG masih dapat membukukan kinerja positif. "Seperti kita ketahui, fundamental ekonomi Indonesia masih positif, ditargetkan pertumbuhan tahun ini mencapai 6,7 persen atau lebih baik dari 2011," kata dia.
    
Sementara, Tim Riset Panin Sekuritas yang disampaikan oleh Purwoko Sartono mengemukakan, membaiknya ekonomi Indonesia serta meningkatnya rating utang Indonesia akan membuat IHSG tumbuh 15 hingga 17 persen di 2012 ke 4.428-4.505 poin. "Kondisi makro ekonomi Indonesia akan tetap menarik karena telah masuk dalam ’Investment Grade’," kata dia.
    
Selain itu, lanjut dia, peringkat Indonesia yang kini berada dalam posisi tempat layak investasi (investment grade) diprediksi dana asing akan lebih banyak lagi akan masuk ke dalam negeri (capital inflow). Ia menambahkan, pertumbuhan IHSG juga didorong oleh laba emiten yang diperkirakan juga tumbuh 20 persen secara tahunan.

Adapun Analis teknikal PT Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih mengatakan, kondisi pasar saham global yang masih belum kondusif akan menahan laju IHSG. Meski demikian, ia meyakini, indeks saham domestik masih dapat tumbuh pada 2012 didorong oleh pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang diprediksi juga meningkat. "Situasi global perlu terus kita cermati. Namun dengan mempertimbangkan tren ’bullish’ (kenaikan) yang terjadi sejak 2008 lalu, kami melihat ke depan indeks BEI trennya masih positif hingga tahun depan," ujar dia.

Ia menambahkan, dengan mempertimbangkan semua sentimen yang ada di lantai bursa lokal, diperkirakan IHSG pada 2012 mendatang masih mampu untuk bergerak naik hingga ke level 4.275. "Dengan pendekatan bottom-up, kami mendapatkan target indeks di level 4.275 pada tahun depan," ucap dia.
    
Ia mengemukakan, optimisnya potensi pertumbuhan IHSG itu akan ditopang dari kekuatan konsumsi domestik dan juga tingkat suku bunga yang relatif rendah. Menurut Alfatih, sektor-sektor saham yang berpotensi menjadi incaran pelaku pasar tahun ini diantaranya sektor konsumer, properti, perbankan, dan juga infrastruktur.

Sementara, kata dia, saham-saham pertambangan yang sebelumnya diminati oleh pelaku pasar diperkirakan kurang diminati dan kurang laku di pasaran. "Sektor tambang potensinya memang akan sedikit berkurang, lantaran ada gangguan dari ekonomi global dan juga kondisi iklim yang tidak menentu. Saham sektor pertambangan memang akan tetap tumbuh, namun cenderung melandai," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com