Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 IKM Suplai Kebutuhan Industri di Jababeka

Kompas.com - 04/01/2012, 16:42 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah menyampaikan, Kementerian Perindustrian akan menempatkan 50 industri kecil dan menengah (IKM) di kawasan industri Jababeka Bekasi. Keberadaan IKM tersebut untuk memenuhi kebutuhan komponen industri besar di kawasan itu. "Satu hal lagi mudah-mudahan jadi, karena sudah setahun perjalanannya nggak jadi-jadi, yaitu ada sekitar 50 IKM yang akan kita fasilitasi tempatnya di Jababeka. Di Jababeka itu ada 300 perusahaan di mana kebutuhan komponennya akan kita coba buat di Jababeka itu," ujar Euis kepada Kompas.com, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Ia mengatakan, kementerian akan memberikan pelatihan, mesin dan lahan bagi para IKM tersebut. Untuk lahan, ia menyebutkan, Kemenperin akan menyediakan sekitar 200 meter . Dan, akan ada satu mesin induk untuk menyokong IKM dalam membuat komponen bagi industri besar setempat. "Di suplai ke lingkungan Jababeka, atau keluar Jababeka juga kalau kelebihan (produksinya)," tambah Euis.

Namun, Euis menerangkan, program ini hanya berlangsung selama dua tahun dan dimulai pada tahun ini. Berhasil atau tidak, terang dia, IKM harus keluar dari kawasan tersebut. Selain antisipasi kerugian jika tidak berhasil, IKM juga harus saling bergantian mengisi kawasan tersebut. "Jadi setelah dua tahun mereka (IKM) berhasil atau tidak harus keluar. Karena kalau tidak berhasil kita juga rugi kalau terus-terusan menggendong. Kalau mereka sudah berhasil kita juga tidak boleh harus ada IKM bagian lain yang masuk ke situ. Nah ini IKM yang lama harus keluar," tegas dia.

Ini, kata dia, merupakan model perdana yang dilakukan oleh Kemenperin. Nantinya, model ini bisa mengantisipasi jika kawasan industri bermunculan dimana-mana. Jika model ini berhasil maka replikasinya akan dibuat di kawasan industri lain. "IKM (akan) mengisi kawasam industri itu seperti apa," ucap Euis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com