Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konverter Gas Harus Dibeli Rp 11 Juta- Rp 14 Juta

Kompas.com - 09/01/2012, 16:03 WIB
Orin Basuki

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memastikan opsi pengalihan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi ke gas akan diberikan hanya kepada pemilik kendaraan pribadi pada kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Namun, mereka harus mengeruk kantong sebesar Rp 11 juta hingga Rp 14 juta untuk mendapatkan converter kit atau alat pengalih BBM ke gas pada kendaraan pribadi.

"Ini tidak akan mahal karena nilai manfaatnya akan jangka panjang. Sementara pemilik kendaraan dengan perekonomian menengah ke atas, tentunya tidak akan keberatan membeli pertamax," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, Senin (9/1/2012), seusai menghadiri Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Rapat Koordinasi yang digelar khusus untuk membicarakan persiapan pembatasan BBM Bersubsidi 1 April 2011 dihadiri juga Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M Jasin, Dirjen Minyak dan Gas Evita Legowo, serta Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati.

Menurut Jero, para menteri yang terkait dengan bidang energi diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mempersiapkan pembatasan BBM pada 1 April 2012 secara teliti. Ketelitian dibutuhkan karena Indonesia memiliki pengalaman pada saat mengonversi minyak tanah ke gas sempat kacau.

"Beberapa hal yang sudah diputuskan misalnya sepeda motor tetap dapat subsisidi, kendaran umum dapat BBM bersubsidi. Yang menjadi masalah adalah kendaraan pelat hitam yang harus hati-hati. Kami mengaturnya agar subsidi yang diberikan negara hanya kepada yang berhak mendapat subsidi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com