BP Migas Bentuk Tim Renegosiasi Kontrak Gas Tangguh

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) membentuk tim renegosiasi kontrak penjualan gas dari Lapangan Tangguh, Papua, untuk pembeli di Fujian, China. Hal ini untuk mendukung proses renegosiasi kontrak itu.

Wakil Kepala BP Migas Hardiono memaparkan hal itu, di sela-sela kunjungan kerja ke kantor sejumlah kontraktor kontrak kerja sama, Senin (9/1), di Jakarta.

Menurut Hardiono, pihak BP Migas berinisiatif membentuk tim renegosiasi kontrak untuk mengatur strategi negosiasi. Hasil kajian internal mengenai renegosiasi kontrak itu diharapkan selesai pekan ini.

Selanjutnya pihak BP migas akan mengajukan usulan terkait renegosiasi kontrak gas Tangguh itu kepada Menteri Keuangan pekan depan. Harapannya, usulan itu bisa segera dibahas lintas kementerian.

Saat ini harga gas alam cair (LNG) dari Lapangan Tangguh yang dikirim ke Fujian, Cina, hanya 3,5 dollar AS per MMBTU. Angka ini jauh di bawah harga pasar saat ini yang mencapai di atas 15 dollar AS per MMBTU.

Dalam kontrak yang dibuat pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri itu, pemerintah berhak merenegosiasi kontrak penjualan setiap empat tahun sekali. Renegosiasi berikutnya jatuh pada tahun ini.