Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Penerimaan Pertambangan 2012 Rp 108,23 Triliun

Kompas.com - 11/01/2012, 14:44 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan penerimaan pertambangan tahun 2012  sebesar Rp 108, 22 triliun. Ini berarti ada kenaikan 40,2 persen dibandingkan dengan realisasi penerimaan sub sektor pertambangan tahun sebelumnya.  

Menurut data Kementerian ESDM, target penerimaan pertambangan umum tahun 2012 sebesar Rp 108,223 triliun. Dengan rincian, pajak pertambangan umum Rp 81 triliun, sedangkan penerimaan negara bukan pajak pertambangan umum Rp 27,22 triliun, yang terdiri dari pendapatan iuran tetap, pendapatan royalti, dan penjualan hasil tambang.  

Sementara realisasi penerimaan pertambangan umum tahun 2011 sebesar Rp 77,38 triliun. Dengan rincian, realisasi penerimaan pajak pertambangan umum Rp 55 triliun, sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pertambangan umum Rp 22,38 triliun. Jadi realisasi penerimaan pertambangan tahun 2011 naik dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp 66,82 triliun.  

Menurut pengamat pertambangan, Priyo Pribadi, dalam mematok target, perlu melihat tren peningkatan penerimaan pertambangan dari tahun ke tahun. "Coba kita lihat dulu kenaikannya selama lima tahun terakhir. Kalau kenaikannya secara linier, itu tidak wajar. Misalnya, kalau tahun 2005 naiknya 5 persen, kemudian 2006 naiknya 5 persen, itu sangat kecil," ujarnya.  

Lonjakan kenaikan target penerimaan pertambangan, lanjut Priyo, diperkirakan lantaran banyaknya ekspor komoditas dan harga mineral. Jadi target penerimaan negara tahun ini dinilai bisa tercapai jika jumlah komoditasnya naik dan harga mineral masih tinggi. "Jadi target penerimaan negara sektor pertambangan bisa naik," kata dia menambahkan.  

Namun, pemerintah dan pengusaha harus sama-sama bersikap dan menjaga supaya produksi tidak meleset. Sektor tambang yang diperkirakan paling berkontribusi terhadap penerimaan negara adalah batubara, emas, tembaga, nikel, dan timah. "Jangan sampai ada kegiatan pertambangan berhenti karena adanya kewajiban pasok domestik (DMO) ataupun isu lingkungan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com