Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Konversi PT Pindad Dipamerkan di PT DI

Kompas.com - 12/01/2012, 11:17 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Di tengah rencana pemerintah untuk mengonversi bahan bakar minyak ke gas, BUMN sudah mulai berlomba untuk menghasilkan purwarupa alat konversi bajan bakar. Salah satunya adalah PT Pindad yang memamerkan purwarupa mereka di gerbang PT Dirgantara Indonesia (DI).

Hal itu berlangsung di tengah kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke PT DI untuk memimpin rapat BUMN, Kamis (12/1/2012). Alat konversi buatan PT Cantech Indonesia, yang bekerja di bawah PT Pindad, itu dipajang tepat di depan pintu masuk gedung utama. Cantech adalah perusahaan milik Korea.

Selain papan berisi skema cara kerja alat tersebut, dipajang pula  dua mobil, Toyota Kijang Innova 2.000 cc serta Nissan President 4.500 cc. Dua bagian belakang mobil itu sudah dipasang tangki gas cair berkapasitas 80 liter.

Menurut tenaga penjamin mutu dari Cantech Indonesia, Triana Putra Apriianto, purwarupa mereka sudah digunakan secara massal di mobil pribadi di Korea.

Meski lebih boros dari bahan bakar minyak, nilai ekonomisnya baru terasa dalam perjalanan jauh. Rasio efisiensi bahan bakar gas adalah 1 banding 8 kilometer, sementara BBM mencapai 1 banding 11 kilometer.

”Purwarupa ini harganya Rp 12 juta per unit, tapi bakal lebih murah bila diproduksi massal,” kata Triana.

PT Cantech Indonesia sudah menguji coba sistem itu pada mobil Innova dengan menempuh jarak 500 kilometer. Triana memastikan bahwa bahan bakar gas akan lebih awet untuk mesin.

Sementara PT DI melalui humas, Rakhendi Triatna, mengatakan bahwa pihak mereka belum mempersiapkan purwarupa untuk dipamerkan di depan Dahlan. Dia berjanji akan menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan proyek yang menanganinya secara khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com