Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interkoneksi ATM BCA dan Mandiri Demi Efisiensi

Kompas.com - 16/01/2012, 11:10 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan, interkoneksi anjungan tunai mandiri (ATM) BCA dengan Bank Mandiri melalui jaringan ATM Prima sebagai bagian untuk melakukan efisiensi.

"Efisiensi dalam hal berinvestasi. Kedua, ATM saya kira bukan hanya mesin untk penarikan uang tunai, tapi juga pindah buku, cek saldo," kata Jahja, dalam acara peluncuran interkoneksi jaringan ATM BCA dan Mandiri, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin ( 16/1/2012 ).

Jahja menyebutkan, kini nasabah tidak perlu antre lagi di bank untuk melakukan ketiga transaksi itu. Nasabah cukup mendatangi ATM. Bahkan, dalam bertransaksi, kata dia, nasabah tidak memerlukan pertolongan pegawai bank. "Bukankah ini efisiensi yang luar biasa," ucap Jahja.

Jika nasabah sudah terbiasa melakukan transaksi ATM ini berarti mengurangi cash society (masyarakat yang menggunakan uang tunai). Menurut dia, masyarakat Indonesia masih sangat uang tunai minded. Kondisi ini menjadikan biaya pengelolaan uang tunai yang tinggi. Jahja menyebutkan, dengan transaksi melalui ATM, maka sarana seperti kertas pun bisa dihemat. "Kalau bisa diganti dengan non cash berarti ini efisiensi yang tinggi," pungkasnya.

Untuk diketahui saja, dengan kerjasama ini, nasabah BCA maupun bank peserta jaringan ATM Prima kini dapat melakukan transaksi tarik tunai, cek saldo, dan transfer antar bank, di 8.993 ATM Mandiri yang telah terkoneksi dengan lebih 21 ribu jaringan ATM Link, 30 ribu jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 1,7 juta ATM Visa Internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com