Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan "Switching" ATM Jangan Satu

Kompas.com - 16/01/2012, 16:04 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan, perusahaan yang melayani switching anjungan tunai mandiri (ATM) antarbank jangan hanya satu. Jika hanya ada satu saja, maka ketika terjadi masalah pada perusahaan tersebut, layanan ATM bank bisa terganggu di seluruh Indonesia.

"Kalau kita hanya memiliki sebuah switching company, tetapi suatu ketika ada masalah di switching company yang satu itu maka mati semua ATM di seluruh Indonesia," ujar Zulkifli, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin ( 16/1/2012 ).

Menurut dia, kondisi akan lebih aman jika ada beberapa perusahaan switching yang berdiri di Indonesia. Jika satu perusahaan bermasalah, maka masih ada perusahaan switching lain yang bisa beroperasi.

Dari sisi servis dan persaingan, kata Zulkifli, keberadaan beberapa perusahaan switching itu bagus. Karena, masing-masing perusahaan akan bersaing untuk memberikan layanan terbaik bagi bank anggota switching-nya. "Dari sisi teknis penting karena kita perlu back-up apabila terjadi masalah teknis. Kedua kompetisi itu penting untuk memacu persaingan dan service ke depan," ujar dia.

Direktur Utama PT Rintis Sejahtera (ATM Prima), Iwan Setiawan, pun mengatakan hal serupa yakni keberadaan beberapa perusahaan switching yang ada sekarang perlu untuk dipertahankan. "Supaya daya saing satu sama lain itu saling terus melakukan perbaikan dalam menjaga kualitas pelayanan maupun sebagai back up secara nasional," kata Iwan.

Sejauh ini, ATM Prima yang merupakan layanan switching ATM yang dikelola oleh Rintis Sejahtera telah memiliki 48 bank sebagai peserta jaringan Prima. Dengan jumlah bank itu jaringan ATM Prima pun mencakup 30.500 jaringan ATM bank dan 112.000 EDC berlogo Prima di seluruh Indonesia.

Saat ini, perusahaan switching di Indonesia, ada empat buah yakni seperti PT Rintis Sejahtera (ATM Prima), TelkomSigma dan Himbara (ATM Link), PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), dan PT Daya Network Lestari (ATM Alto).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com