JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tembaga ditutup menguat pada penutupan perdagangan di London Metal Exchange, Jumat (20/1/2012) dini hari.
Tembaga berjangka untuk pengiriman tiga bulan, mengalami kenaikan sebesar 1,6 persen menjadi 8. 372 dollar AS per metrik ton di London Metal Exchange. Level itu merupakan level tertinggi sejak 21 September 2011.
Menurut analisa Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, naiknya pergerakan tembaga didorong sentimen positif, yang datang dari optimisme mengenai perekonomian Amerika Serikat dan permintaan bahan baku industri di negara itu, setelah data produksi sektor industri untuk bulan Desember mengalami kenaikan.
Naiknya harga tembaga, juga disebabkan oleh kebijakan IMF yang telah mempersiapkan dana sebesar 500 miliar dollar AS guna diperuntukan sebagai dana bail out perekonomian Eropa.
Di New York, kenaikan harga tembaga dipicu spekulasi China, yang kemungkinan akan memberikan kemudahan kredit sebagai kontrol terhadap pertumbuhan yang melambat yang akan berpotensi memperkuat prospek permintaan di pasar dunia, untuk pengguna logam terbesar tersebut.
Regulator perbankan China telahmenimbang rencana untuk melonggarkan persyaratan modal untuk pemberi pinjaman, menunda pelaksanaan rasio kecukupan modal yangketat.
Tembaga impor ke China mencapai rekor pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada kuartal keempat di negara tersebut, melampaui perkiraan ekonom, dem ikian angka menunjukkan pada bulan ini.
Aturan modal yang longgar akan menjadi kunci dalam meningkatkan ekspektasi ekonomi untuk China, yang pada gilirannya akan mendorong harga logam dasar lebih tinggidan adanya harapan pertumbuhan permintaan baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.